JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Niger Mahamadou Issoufou di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/8/2017), menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama.
Kesepakatan itu, antara lain, Indonesia akan membantu pembangunan perumahan rakyat di Niger.
Pembangunan rencananya akan dilakukan oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara, PT Wijaya Karya (Wika).
"Di bidang infrastruktur saya mendukung rencana pembangunan perumahan rakyat bagi masyarakat di Niger. Dalam hal ini PT WIKA akan melihat langsung potensi proyek yang ada di Niger," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama usai pertemuan.
Baca: Jokowi: Indonesia dan Niger Punya Tiga Ikatan yang Kuat
Selain itu, kerja sama juga akan dibangun pada bidang pertanian, perikanan, pendidikan, usaha kecil menengah, kesehatan dan keluarga berencana.
Di bidang perdagangan, ada kesepakatan untuk mengambil langkah penurunan hambatan tarif dan non tarif.
"Saya mengundang para pengusaha Niger yang akan membuat kesepakatan bisnis dengan Indonesia untuk hadir pada Indonesia -Africa Forum di Bali pada April 2018," ujar Jokowi.
Dalam pertemuan itu, ditandatangani pula nota kesepahaman soal pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas serta pembentukan sidang komisi bersama.
Selain itu, Niger juga mendukung pencalonan Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.
Baca: Jokowi Sambut Presiden Niger di Istana
"Saya menegaskan bahwa Afrika merupakan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia. Untuk itu intensitas kerja sama dengan Niger menjadi sangat penting," kata Jokowi.
Issoufou meyakinkan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi negara-negara yang ada di Afrika berkembang pesat, khususnya negara yang tergabung dalam Economy Community of Western African States (ECOWAS).
Oleh karena itu, investor Indonesia tak perlu ragu untuk menanamkan investasinya.
"Negara yang tergabung dalam ECOWAS memiliki tingkat ekonomi sebanyak 6 persen dan peningkatan tersebut juga terus dijaga dan ditingkatkan. Saya harap investor Indonesia dapat berbagi dengan negara-negara yang tergabung dalam ECOWAS," ujar Issoufou.