JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Retno Listyarti mengatakan, di rumah, orangtua menjadi sosok percontohan oleh anak-anak mereka untuk membangun karakter.
Sementara itu, saat di sekolah, role model itu diemban oleh kepala sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah harus menerapkan kegiatan dan kebijakan yang bisa dicontoh oleh anak didiknya.
Salah satunya dengan transparansi penggunaan anggaran sekolah. Retno mengatakan, dengan memperlihatkan laporan keuangan secara terbuka, maka kepala sekolah tersebut menunjukkan karakter yang jujur.
"Harus memulai dengan buka anggaran sekolah, laporan penggunaan anggaran lewat website, dibuka perbulan," ujar Retno di kawasan car free day di Senayan, Jakarta, Minggu (17/9/2017).
Nantinya, kata Retno, diharapkan kebiasaan tersebut akan ditiru oleh OSIS karena melihat contoh yang baik yang kepala sekolahnya.
Baca: Manfaat Mengenalkan Ragam Profesi Pada Anak Sejak Dini
Setelah OSIS melakukan hal yang sama, keterbukaan anggaran juga akan dicontoh ekstra kurikuler di sekolah, misalnya ekskul keagamaan.
Biasanya, di mushalla sekolah ada kitak amal yang rutin diisi setiap hari.
"Nanti Rohis (Rohani Islam) akan memberitahu, minggu ini di kotak amal terkumpul berapa," kata Retno.
Jika laporan keuangan dibuka ke publik, maka masyarakat bisa mengetahuinya lebih mudah. Bahkan, Kementerian Pendidikan pun bisa lebih mudah mengaksesnya dengan mengunjungi website masing-masing sekolah.
Baca: Pungli Penerimaan Siswa, Kepala Sekolah di Makassar Divonis 1 Tahun Bui
Dimulai dari kejujuran terhadap keuangan, kata Retno, nantinya akan tumbuh kejujuran di pribadi peserta didik untuk tidak menyontek.
"Ini namanya pembangunan karakter. Menurut Ki Hadjar Dewantara, memang tempat terbaik membangun karakter itu di sekolah," kata Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.