Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Wejangan untuk Pilwalkot Bandung, Presenter Farhan Temui Jokowi

Kompas.com - 14/09/2017, 18:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter Muhammad Farhan menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Farhan mengaku kedatangannya untuk meminta wejangan kepada Presiden terkait niatnya untuk maju sebagai calon walikota Bandung 2018. Farhan yang juga adalah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu datang bersama calon wakilnya, Arfi Rafnialdi.

"Kami ingin pilkada di Bandung ini semuanya berjalan dengan baik dan semestinya. Makanya saya sama Kang Arvi menghadap ke sini untuk minta wejangan saran dan masukan," kata Farhan usai pertemuan.

"Bagaimana kami menghadapi pilkada nanti. Dari mulai isu apa saja yang dihindari sampai masalah apa saja yang harus diperhatikan," tambah dia.

 

(Baca: Sempat Heboh Kasus Nikah Siri, Aceng Fikri Kini Siap Maju Pilwalkot Bandung)

Farhan mengaku saat ini tengah berupaya mendapatkan restu dari partainya, PDI-P. Sementara Arfi sudah mendaftar ke sejumlah partai lain yakni Nasdem, Hanura, PPP dan PKB.

"Belum ada partai yang ketok palu. Jadi judulnya masih berproses dan berwacana," ucap Farhan.

Farhan mengatakan, Presiden Jokowi banyak meninggalkan pesan dalam pertemuan tersebut. Pesan-pesan itu di antaranya agar ia dan Arfi bisa berkompetisi dengan cara yang santun dan beradab.

"Jangan sampai kami terlalu bernafsu karena ingin mengedepankan menang duluan, tapi tak memperhatikan nilai yang ada. Jadi ya mesti hati-hati saja lah," ucap Farhan.

 

(Baca: Maju Pilkada Bandung, Nurul Arifin Diberi Waktu Dua Bulan Cari Wakil)

Selain itu, Farhan dan Arfi juga berkonsultasi mengenai program yang akan diusung kepada mantan Walikota Solo dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Mereka hendak memastikan bahwa program yang mereka usung cocok dengan program nasional.

"Kan kita nanya presiden punya rogram apa. Jangan sampai kami bikin program yang kami pikir bagus gak mecing sama presiden. Itu juga penting," kata Farhan.

"Kami juga minta arahan presiden gimana kepemimpinan di kota itu strategis dari periode satu ke berikutnya. Enggak bisa ganti periode ganti gagasan lagi, diriset lagi programnya," sambung Arfi.

Farhan dan Arfi sendiri mengaku baru mendapatkan kabar Presiden bersedia ditemui pada Rabu sore kemarin. Saat ditanya apakah keduanya mendapat restu Presiden untuk bertarung di kota kembang, Farhan hanya menjawab singkat.

"Ya presiden tak mungkin melarang dong," kata dia.

Kompas TV Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut baik dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap dirinya di Pilgub Jabar 2018.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com