Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemhannas: Anak-anak Butuh Contoh Implementatif dari Nilai-nilai Pancasila

Kompas.com - 13/09/2017, 23:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sestama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Komjen Pol. Arif Wachjunadi mengatakan, anak-anak Indonesia membutuhkan Pancasila yang implementatif sehingga dapat dirasakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Menurut dia, hanya dengan cara demikian, maka nilai-nilai luhur Pancasila dapat ditanamkan karena anak-anak merupakan tabula rasa yang dapat diisi dengan apa saja.

"Jika sejak dini ditanamkan Pancasila membangun persahabatan dengan semua orang tanpa diskriminasi, tanpa membeda-bedakan suku, agama, rasa atau strata sosial, mereka akan menjadi generasi yang pluralis yang menghargai kesetaraan, kemajemukan dan juga kebersamaan," kata Arif, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2017).

Ketua Senat Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI Lemhannas itu, mengatakan, anak-anak membutuhkan bentuk nyata dari implementasi pengamalan Pancasila.

Oleh karena itu, seminar "Peran Pancasila Dalam Memperkokoh NKRI” diharapkan dapat menghasilkan berbagai bentuk implementasi sebagai sarana penanaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

"Seperti lagu Pergi Belajar “O, ibu dan ayah selamat pagi” salah satu contoh penanaman nilai penghormatan kepada orangtua," lanjut Arif.

Demikian pula dengan diajarkannya kembali lagu-lagu daerah seluruh Indonesia atau bahkan diciptakan lagu-lagu yang menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan tanpa diskriminasi, atau pengajaran solidaritas tanpa perbedaan.

Cara yang lain, kata Arif, antara lain pemilihan ketua kelas dengan cara musyawarah, jambore nasional anak-anak dari berbagai daerah, atau gerakan anti-korupsi dengan berdisplin waktu.

"Karya dan pengalaman nyata anak-anak tentang nilai-nilai Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika serta UUD NRI 1945, akan membekas dalam pertumbuhan hidup mereka,” ujar Arif.

Tauladan Pancasilais

Meski demikian, Arif menegaskan, para pendidik juga harus berjiwa Pancasilais sebelum mendidik anak-anak. Dikhawatirkan, aktualisasi nilai-nilai Pancasila untuk anak-anak tidak tercapai karena para pendidiknya tidak memberi contoh jiwa Pancasilais.

Seminar nasional ini merupakan kontribusi dari peserta PPSA XXI Lemhannas RI yang ikut bertanggung jawab terhadap generasi Indonesia di masa mendatang terkait dengan arus nilai-nilai ideologi lain akibat globalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com