JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana ceria penuh tawa tampak mewarnai saat sejumlah wartawan mewawancarai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Utusan Khusus Timor Leste untuk negosiasi perbatasan, Xanana Gusmao.
Saat itu, ketiganya baru saja menggelar pertemuan yang membahas soal perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).
Pertemuan tidak berlangsung lama, hanya sekitar setengah jam.
Pada pukul 16.00 WIB, Xanana tiba di Kemenko Polhukam. Beberapa menit kemudian, disusul oleh Menlu Retno.
Sekitar pukul 16.30 WIB, ketiganya terlihat keluar dari ruang pertemuan sambil berbincang.
Wiranto, yang ditemui wartawan lebih dulu mempersilakan Xanana untuk memberikan keterangan.
"Nah ini wartawan-wartawan yang mau nanya silakan ke Pak Xanana, pasti dijawab semua," ujar Wiranto sambil tertawa.
Saat berbicara, Xanana tampak ramah dalam menanggapi pertanyaan wartawan. Bahkan dia meminta wartawati yang berdiri di depannya untuk bertanya lebih dulu.
"Ladies dulu ya. Silakan," kata Xanana.
Dalam wawancara itu, baik Wiranto, Xanana maupun Retno terlihat akrab. Xanana tidak tampak canggung.
Beberapa kali ia memegang lengan Wiranto dan Retno sebagai penegasan bahwa mereka perwakilan dari Indonesia yang dekat dengan Timor Leste.
"Saya ke sini menemui Pak Menko Polhukam dan Ibu Menlu untuk kita update pertama-pertama (soal perbatasan). Pertemuan di sini ini sebagai teman, sahabat dan mewakili dua negara tetangga yang bersahabat juga," tutur Xanana.
Mantan Perdana Menteri Timor Leste itu mengakui bahwa pembahasan soal penentuan batas kedua negara sempat terhambat akibat dinamika politik dalam negeri Timor Leste saat penyelenggaraan pemilu beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya kami sudah saran sedikit tapi kan ada evolusi politik, dinamik politik di sana. Maka saya harus ke sini, saya bisa katakan teman-teman di sini bahwa 'Sabar dulu ya'" kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Wiranto menegaskan bahwa persoalan mengenai batas negara akan segera diselesaikan melaluo serangkaian pertemuan lanjutan.