Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Minta Malaysia Evaluasi Kualitas Wasit Sepak Takraw

Kompas.com - 23/08/2017, 21:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap, panitia SEA Games 2017 di Malaysia memperbaiki kualitas wasit untuk cabang olahraga sepak takraw.

Pernyataan ini disampaikan Imam setelah kontingen takraw putri Indonesia merasa dicurangi dalam pertandingan final melawan Malaysia, Minggu (20/8/2017).

"Ada yang harus dibenahi dalam perwasitan SEA Games," ujar Imam, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

"Saya merekam, saya hadir di sana. Memang dari awal sudah ada itu intimidasi sistemik dari wasit. Belum apa-apa sudah foul dan protes kami tidak dihiraukan," lanjut dia.

Soal keputusan pelatih serta tim untuk walk out dari pertandingan, awalnya Imam tidak mengetahuinya.

Ia lalu bertanya kepada pelatih yang didampingi pimpinan Federasi Sepak Takraw Indonesia.

Imam mendapatkan jawaban yang cukup kuat sehingga akhirnya memutuskan walk out.

"Dia bilang kami sudah berulang-ulang protes seperti yang saya saksikan dari tribun, tapi tidak digubris dan (wasitnya) malah mengatakan, yang jadi wasit itu saya atau Anda. Ya bolehlah ingin menang, tapi caranya halus, karena kalau kasar kelihatan sekali," ujar Imam.

Segala keluh kesah tersebut, lanjut Imam, sudah disampaikan kepada panitia SEA Games. Mereka berjanji akan memperbaikinya.

Semua peristiwa menonjol di SEA Games yang terjadi pada kontingen Indonesia telah dilaporkan Menpora kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kompas TV Puan: Bendera Terbalik di Buku Sea Games Kesalahan Fatal

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com