JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah poster yang diunggah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (
Kemendikbud) RI melalui akun media sosialnya ramai menjadi perbincangan warganet beberapa hari terakhir.
Poster "Pameran Warisan Dunia Jawa Tengah" itu menampilkan gambar manusia purba.
Di bawah tulisan agenda pameran tersebut, ada informasi mengenai tema "Pembentukan Karakter Bangsa melalui Pameran Cagar Budaya".
Beragam respons, terutama kritik, dilayangkan warganet.
"
Gimana sih pak. Ini poster apaan. Kan untuk pendidikan," komentar pemilik akun Facebook Fitri Maryani.
Tak sedikit pula komentar yang mengaitkan dengan teori Charles Darwin.
"Kasihan Kemendikbud. Mau saja dibodoh-bodohin sama gambarnya teori Charles Darwin. Mikir. Jaman sudah modern lho," komentar pemilik akun Asnardin.
Ada juga warganet yang menanyakan kesesuaian gambar manusia purba dengan tema pendidikan moral bangsa.
"Kegiatannya bagus. Cuma kenapa gambar kera diletakkan pada kegiatan pendidikan manusia? Apakah ini masuk juga pada ranah pendidikan moral bangsa?" tanya akun Luthfy Latuconsina.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pelestarian Situs
Manusia Purba (BPSMP)
Sangiran Sukronedi menjelaskan, penggunaan gambar manusia purba karena manusia purba yang ditemukan di Jawa Tengah, khususnya Sangiran, sudah menjadi warisan dunia.
"Di Indonesia ini kaya akan tinggalan cagar budaya yang tarafnya internasional. Seharusnya kita merasa bangga," kata Sukronedi, saat dikonfirmasi
Kompas.com, Senin (21/8/2017).
"Dari populasi manusia purba yang ditemukan di dunia, sebanyak 50 persennya berasal dari Sangiran," lanjut dia.
Mengenai gambar yang dinilai tidak sesuai tema, Sukronedi mengatakan, pameran yang akan diselenggarakan tentang warisan dunia yang ada di Jawa Tengah.
Namun, tujuan dari pameran tersebut agar pengunjung pameran memiliki pengetahuan tentang kekayaan cagar budaya.
Dengan demikian, akan tumbuh kebanggaan atas apa yang dimiliki Indonesia.
"Kita harus bangga karena peninggalan kita bukan hanya milik Indonesia, melainkan warisan dunia," ujar Sukronedi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, pemilihan gambar manusia purba memang karena agenda ini merupakan kegiatan BPSMP Sangiran.
"Tentu saja yang ditampilkan adalah apa yang dilestarikan, bukan?" kata Hilmar kepada Kompas.com.
Situs Sangiran, kata dia, sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Sangiran dinilai signifikan dalam membentuk pengetahuan tentang kehidupan purba di masa lalu.
"Semua manusia purba yang ditampilkan di gambar itu adalah hasil rekonstruksi para ahli dari bukti-bukti yang tersedia," kata Hilmar.
Kompas TV Pencak silat sudah lama dikenal di Indonesia, namun budaya itu perlahan kalah tenar dengan olahraga bela diri lainnya dari luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.