Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Panas Dingin" Hubungan Indonesia-Malaysia, Mau Sampai Kapan?

Kompas.com - 21/08/2017, 19:30 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

ADA-ADA saja. Frasa itu sepertinya tepat untuk mewakili kondisi relasi Indonesia dan Malaysia.

Akurasi pun bisa jadi merupakan persoalan negeri jiran Malaysia. Usut punya usut, cerita serupa sudah muncul lama, bahkan sejak kedua negara sama-sama belum merdeka.

Kita mulai dulu dari peristiwa terkini. Malaysia kembali bikin cerita ada-ada saja itu dengan salah memasang bendera Indonesia dalam produk publikasi resmi ajang SEA Games yang sedang berlangsung di sana.

(Baca juga: Presiden Jokowi Maafkan Malaysia soal Bendera Merah Putih Terbalik)

Posisi merah-putih terbalik pada satu halaman publikasi tersebut dan tertukar dengan bendera Thailand pada halaman lain. Sudah begitu, salah satu koran di sana pun memasukkan gambar bendera merah-putih terbalik pada ilustrasi besar beritanya.

Percayalah, ini bukan kali pertama kejadian "ada-ada saja" yang datang dari Malaysia soal Indonesia. Sisihkan dulu sebutan awak-awak sana untuk orang Indonesia.

Tak usah juga kupas soal "akuisisi" batik dan reog sebagai budaya mereka. Lha wong lagu kebangsaan Malaysia saja juga ditengarai datang dari Indonesia kok.

(Baca juga: Mahasiswi Australia Teliti Kasus Klaim Reog Malaysia)

Kesenian Reog Ponorogo memeriahkan kirab Waisak 2561 BE/2017 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/5/2017).Kompas.com/Ika Fitriana Kesenian Reog Ponorogo memeriahkan kirab Waisak 2561 BE/2017 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/5/2017).

Alwi Shahab dalam buku "Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia" bertutur panjang lebar soal sejarah lagu kebangsaan Malaysia yang patut diduga berasal dari Indonesia tersebut.

Adalah lagu Terang Bulan yang diduga sebagai “lagu asli” dari lagu kebangsaan Malaysia berjudul "Negaraku" tersebut.

Lagu itu ternyata populer juga di Malaya—wilayah yang setelah merdeka menjadi Malaysia—karena film besutan orang-orang Indonesia diputar di sana lewat perusahaan film Singapura.

Dalam tulisannya Alwi mengutip keterangan dari Misbach Yusa Biran, mantan ketua Sinematek Indonesia, tentang kronologi populernya lagu Terang Bulan di Semenanjung Malaya.

Lagu itu merupakan salah satu adegan dalam film "Terang Boelan" besutan sutradara Albert Balink berdasarkan skenario dari Saeroen, wartawan Indonesia era 1930-an.

Merujuk dokumentasi Sinatek Indonesia, film itu disebut sebagai karya sinematografi pertama Indonesia yang meledak di pasaran. Dari situ, perusahaan film RKO Singapura membeli hak tayang dan memutarnya di Semenanjung Malaya.

Saking terkenalnya film dan lagu itu, masyarakat setempat pun menjadikannya lagu rakyat. Lewat seleksi pada 1957, lagu itu lalu terpilih menjadi lagu kebangsaan Malaysia, dengan perubahan lirik dan judul menjadi "Negaraku".

Situs web Pemerintah Malaysia tidak menjabarkan sejarah lagu kebangsaan ini. Namun, dalam berbagai referensi publikasi lain disebutkan bahwa lagu ini mengadopsi lagu resmi Kesultanan Perak berjudul "Allah Lanjutkan Usia Sultan".

Meski begitu, disebut pula bahwa baik lagu Terang Bulan maupun Negaraku bermula dari lagu Perancis "La Rosalie". BBC pada edisi 2 Oktober 2015 menuliskan pula versi lain kontroversi lagu kebangsaan Malaysia, dalam artikel berjudul “Benjamin Britten's 'lost' Malaysian anthem”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com