JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, Presiden Joko Widodo perlu menginisiasi pembentukan Presidential Club atau kelompok yang berisi mantan pucuk pimpinan di Indonesia.
Hal ini mencontoh tradisi di Amerika Serikat ketika para mantan pemimpinnya membuat perkumpulan untuk bertukar pikiran. Apalagi, setelah adanya pertemuan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang termasuk momentum langka.
Baca juga: PKS: Jangan Setelah SBY-Megawati Salaman, Terus Berantem Lagi
Pertemuan keduanya disinyalir akan mencairkan hubungan mereka yang sempat membeku bertahun-tahun.
"Ayo kita kumpul di Presidential Club, Bu Mega pasti punya pengalaman yang mahal, SBY punya pengalaman yang mahal, Pak Habibi, Pak JK juga. Nah, berikan itu kepada pak Jokowi," ujar Mardani di Jakarta, Sabtu (19/8/2017).
Mardani mengatakan, para mantan presiden itu bisa bertukar pikiran dan memberi masukan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla mengenai pemerintahan tanpa bermaksud mengintervensi. Pertemuan pun bisa dibuat secara berkala sambil duduk santai.
"Kemarin kan cukup mahal, berapa ratus orang (undangan). Nanti buat saja pertemuan minum teh, bareng-bareng," kata Mardani.
"Nanti ini akan mendinginkan suasana politik," kata Mardani.
Presiden Joko Widodo dan sejumlah mantan presiden dan mantan wakil presiden berkumpul dalam peringatan hari kemerdekaan ke-72 RI di Istana Kepresidenan pada Kamis (17/8/2017).
Ini adalah kali pertama bagi SBY dan Megawati kembali dipertemukan dalam satu kesempatan dalam beberapa tahun terakhir. Pertemuan SBY dan Megawati sontak menjadi sorotan utama yang menarik perhatian publik. Momentum itu merupakan pertama kalinya SBY menghadiri upacara kemerdekaan di Istana setelah lengser dari jabatan Presiden keenam RI.
Tahun-tahun sebelumnya, SBY memilih merayakan kemerdekaan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur. Sementara, Megawati juga tidak pernah hadir di Istana selama sepuluh tahun SBY menjabat.
Baca juga: Puan: Megawati-SBY Tak Harus Selalu Bertemu Tiap Ada Acara di Istana
Namun, begitu Jokowi menjadi presiden, Megawati tak pernah absen merayakan hari kemerdekaan di Istana. Terakhir, pertemuan keduanya terjadi dalam suasana duka saat meninggalnya suami Megawati, Taufiq Kiemas, pada tahun 2013. SBY ketika itu memimpin upacara penghormatan terakhir kepada ketua MPR itu.