Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Jangan Sampai Utang Dipakai Subsidi BBM Seperti Kemarin

Kompas.com - 04/08/2017, 14:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno menilai tidak masalah apabila utang pemerintah terus bertambah. Namun, ia berharap utang digunakan untuk hal-hal yang produktif.

"Jangan sampai nanti kita utang itu digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif seperti kemarin, subsidi (bahan bakar minyak) kemarin, yang habis terbuang tanpa ada dampak buat anak cucu kita," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Hingga akhir April 2017, utang Indonesia mencapai Rp 3.667,41 triliun. Selama pemerintahan Presiden Jokowi, atau dalam kurun 2015 sampai saat ini, pemerintah pusat telah menambah utang baru senilai Rp Rp 1.058,63 triliun.

Sandiaga berharap, uang dari utang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, baik di Jakarta atau pun di daerah lainnya di seluruh Indonesia.

"Pasti Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) sudah ingin dalam konteks Jakarta maupun nasional, sudah betul-betul menjalankan tugasnya. Kita harus sama-sama mengingatkan pemerintah," kata Sandiaga.

(Baca juga: Darmin: Tak Membangun Pun, Utang Pemerintah Akan Tetap Nambah)

Sandiaga juga berharap, infrastruktur yang dibangun dari utang tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kalangan menengah ke atas, tapi juga menengah ke bawah.

"Membangun seluruh elemen bangsa, masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur," kata politisi Gerindra yang juga pengusaha ini.

Kebijakan subsidi BBM diterapkan selama dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden Joko Widodo lantas mencabut subsidi tersebut.

Jokowi pernah menyindir kebijakan subsidi BBM yang menelan anggaran Rp 300 triliun pada era SBY, saat membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura di Kantor DPP Hanura, Desember 2016 lalu.

(Baca: Jokowi Sindir Kebijakan Subsidi BBM pada Era SBY)

Kompas TV Menurut data Kementerian Keuangan, utang pemerintah pusat sudah mencapai  Rp 3.700 triliun sampai akhir Juni lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com