JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima gelar Perekayasa Utama Kehormatan (Honorary Principal Engineer) untuk Bidang Infrastruktur 2017 dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Pengukuhan gelar diberikan langsung oleh Ketua Majelis Perekayasa BPPT Unggul Priyanto dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Kamis (3/8/2017).
Gelar Perekayasa Utama Kehormatan Bidang Infrastruktur sebelumnya juga diberikan kepada Wiratman Wangsadinata (alm) pada tahun 2011.
"Dengan ketulusan dan kerendahan hati saya menerima pengukuhan gelar Perekayasa Utama Kehormatan ini. Selanjutnya sebagai kebanggaan, tanggungjawab, dan etika profesional yang tinggi, gelar yang terhormat ini akan menjadi suntikan motivasi bagi saya pribadi dan saya harapkan juga bagi seluruh jajaran Kementerian PUPR untuk terus berkarya, memberikan yang terbaik bagi bangsa," kata Basuki.
Dalam orasi ilmiahnya, lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada itu mengatakan, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara-negara lain.
Minimnya infrastruktur yang ada di Indonesia ini telah menekan daya saing Indonesia bahkan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Basuki mengutip pesan Presiden RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan yang menyampaikan, selama empat puluh tahun, Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer (km) jalan bebas hambatan.
China, yang dulu bersama Malaysia belajar dari Indonesia saat pembangunan Tol Jagorawi, kini sudah memiliki 280.000 km jalan bebas hambatan.
"Semua ini supaya kita menyadari dan bisa membandingkan seberapa jauh kita tertinggal," kata Basuki.
Ketua Majelis Perekayasa BPPT Unggul Priyanto menuturkan, Basuki menjadi penerima gelar Perekayasa Utama Kehormatan yang ke-11.
Pengukuhan gelar ini sudah dimulai sejak 2007.
Unggul mengatakan, Basuki terpilih menerima gelar ini setelah melalui mekanisme dan penilaian yang sangat ketat dari Majelis Perekayasa.
Basuki dinilai menjadi tokoh penting di bidang infrastruktur yang juga mendorong perekayasaan dan pemanfaatan teknologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.