Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Kepolisian untuk Tangani Kasus Anak Dinilai Perlu Ditingkatkan

Kompas.com - 22/07/2017, 23:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Reza Indragiri Amriel menilai saat ini kesadaran masyarakat terhadap tindak kekerasan terhadap anak sudah meningkat.

Reza mengatakan, salah satu indikatornya adalah mulai banyaknya masyarakat yang berani melaporkan aksi kekerasan anak kepada aparat penegak hukum.

Di samping itu, media massa juga semakin meningkatkan perhatian terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kekerasan anak. Polisi pun, menurut Reza, sudah lumayan sering menindaklanjuti laporan dari masyarakat.

"Angka (kekerasan) yang meningkat itu, kabar baik menurut saya. Karena artinya masyarakat lebih siap dan lebih responsif menghadapi kasus-kasus kejahatan yang dialami anak-anak," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).

Baca: Agar Anak Tak Jadi Korban Maupun Pelaku Bullying

Hanya saja, lanjut Reza, tolok ukur kehebatan para penegak hukum tentu saja tidak hanya sampai laporan diterima dan ditindaklanjuti.

Melainkan, sampai putusan hukum di pengadilan yang berpihak kepada korban. Sebab, kata Reza, dari sekian banyak kasus yang masuk ke pengadilan, sebanyak 70 persen diantaranya selesai dengan vonis di bawah tuntutan jaksa.

"Artinya, laporannya meningkat bagus, ditindaklanjuti lumayan, tapi di ruang pengadilan, hukumannya belum sungguh-sungguh. Artinya, antiklimaks di pengadilan," imbuh Reza.

Sementara itu, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana, Muhammad Iqbal menilai, di beberapa kejadian, penanganan kasusnya sangat lamban. Orang tua pelapor atau korban pun segan untuk menanyakan perkembangan laporan mereka.

"Orangtua takut bertanya, karena takut dimintai uang," kata Iqbal.

Baca: Membantu Anak Keluar dari Dunia Cari Uang di Jalanan...

Iqbal mengatakan, persepsi yang ada di masyarakat itu yaitu kasusnya akan cepat ditangani oleh pihak berwajib apabila ada uang. Memang penyelesaian perkara yang berkaitan dengan kasus-kasus anak, sebut Iqbal, membutuhkan energi besar.

"Karena anak ini untuk pemeriksaannya saja perlu didampingi psikolog. BAP didampingi. Korban dilakukan pemeriksaan psikologi. Perlu mendatangkan saksi ahli," kata Iqbal.

"Saya kira? ini soal politik anggaran juga," imbuhnya.

Atas dasar itu, menurut Iqbal, pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk unit-unit perlindungan anak di tiap Polsek dan Polres. Sehingga penegak hukum di sana bisa memiliki energi yang cukup untuk penanganan kasusnya.

"Sehingga tidak ada lagi istilah unit kering, unit basah. Anggaran kepolisian seharusnya bukan hanya besar untuk Densus. Tetapi untuk perlindungan anak juga. Karena ini sudah darurat," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com