Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni ITS Beri Dukungan terhadap KPK

Kompas.com - 19/07/2017, 15:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Pusat Komisariat Jurusan Alumni Teknik Sipil lnstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (lTS) bertemu dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di gedung KPK, Rabu (19/7/2017).

Para alumni ITS tersebut memberikan dukungan terhadap KPK.

Dalam pernyataan bersama Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Umum Pengurus Pusat Komisariat Jurusan Alumni Teknik Sipil ITS Sutopo Kristanto menyampaikan empat pernyataan sikap mereka.

Pertama, mereka menolak segala bentuk dan tindakan upaya memperlemah lembaga KPK. Kedua, mendukung penuh komitmen Presiden Rl terhadap penguatan KPK dalam menjalankan tugas pencegahan dan penindakan korupsi.

"Ketiga, mendukung KPK untuk selalu independen, profesional, dan selalu dapat bersinergi dengan instansi lainnya, yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, dalam melaksanakan tugas pencegahan dan penindakan korupsi," kata Sutopo, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (19/7/2017).

Keempat, alumni ITS mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memberikan dukungan moral kepada KPK dalam menjalankan tugas konstitusionalnya.

 

Mereka berpandangan bahwa korupsi sangat menggerogoti mental, moral dan kepribadian bangsa lndonesia. Hal tersebut bertentangan dengan falsafah hidup bangsa lndonesia, Pancasila, dan mengkhianati perjuangan dan cita-cita kemerdekaan bangsa.

(Baca juga: Masyarakat Yogyakarta Minta KPK Tidak Ciut)

 

Saat ini, KPK dianggap lembaga yang masih dipercaya masyarakat untuk menangani kasus korupsi.

"Dan menyelesaikan tugas utamanya yaitu pencegahan dan pemberantasan korupsi," ujar Sutopo.

Kompas TV Dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi mengalir dari sejumlah pihak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com