Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Haru Sambut TKI Sukmi Setelah 22 Tahun Tertahan di Saudi

Kompas.com - 15/07/2017, 17:20 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sukmi binti Sardi Umar, TKI asal Maja, Lebak, Banten akhirnya kembali ke Indonesia setelah 22 tahun tertahan dan tidak dapat pulang saat bekerja di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (15/7/2017).

Sekitar pukul 15.30 WIB, Sukmi yang didampingi Sutrisno selaku protokoler pengantar TKI dari KBRI di Riyadh yang menaiki pesawat Saudi Arabian Airlines, tiba di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Sukmi yang datang menggunakan kerudung merah dan gamis hitam langsung dipeluk oleh sang adik, Sulaiman. Isak tangis bahagia pun keluar dari mata Sulaiman dan Sukmi yang sudah tidak bertemu selama hampir seperempat abad.

Baca: Total Gaji TKI Sukmi yang Tidak Dibayar Sejak 1995 Capai Rp 586 Juta

Mereka berdua melepas rindu sambil sesekali berbincang menggunakan bahasa Sunda. Sukmi sendiri tidak bisa diwawancarai oleh Kompas.com dan awak media lainnya yang sejak siang menunggu kedatangannya.

Sehingga tidak banyak keterangan yang bisa dikorek dari Sukmi tentang kehidupannya selama 22 tahun di Arab Saudi.

"Iya, sudah di Indonesia sekarang senang," kata Sukmi singkat dalam bahasa Sunda yang kemudian diterjemahkan oleh Sulaiman.

Sukmi yang pergi ke Arab Saudi sejak 1995 diketahui tidak pernah pulang atau cuti untuk ke Indonesia.

"Sukmi adalah seorang TKI yang berangkat kerja ke Al Jouf di Riyadh, Arab Saudi. Namun, sejak kepergiannya pada 1995, Sukmi tidak pernah pulang," ucap Kepala BP3TKI Serang Gatot Hermawan, di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (15/07/2017).

Informasi tersebut datang dari pengaduan keluarga Sukmi yang berasal dari Maja, Lebak, Banten. Keluarga telah memberikan laporan bahwa telah putus komunikasi dengan Sukmi.

Belakangan hal itu diketahui lantaran Sukmi tidak diperkenankan berkomunikasi dengan pihak keluarga di Indonesia.

"Bahkan gajinya selama bekerja tidak pernah dibayarkan. Kondisi Sukmi sendiri dalam keadaan depresi dan ada gangguan komunikasi," ucap Gatot.

(Baca juga: Pengiriman TKI Ilegal ke Timur Tengah Manfaatkan Celah Moratorium )

Kompas TV Pulang Melalui Jalur Ilegal, 35 TKI Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com