Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rest Area" Padat, Polri Imbau Masyarakat Sedia Makanan di Kendaraan

Kompas.com - 22/06/2017, 17:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat peristirahatan atau rest area menjadi salah satu tempat yang dipadati masyarakat selama arus mudik.

Apalagi saat menjelang maghrib dan dini hari, pemudik akan mencari tempat berbuka puasa dan santap sahur. Akibatnya, terjadi kepadatan di pintu masuk rest area yang berkontribusi pada kemacetan jalur mudik.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto meminta masyarakat selalu sedia makanan di kendaraan untuk persediaan berbuka, sahur, atau sekadar camilan.

"Sehingga ketika di rest area itu penuh, para pemudik tidak harus berhenti di rest area. Para pemudik bisa melanjutkan," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Makanan tersebut hanya untuk membatalkan. Sementara untuk makanan berat untuk berbuka puasa, bisa mencari di tempat selain rest area.

"Dengan menumpuknya kendaraan di rest area itu mengganggu arus lalu lintas. Itu hasil temuan," kata Setyo.

(Baca juga: Polisi Ganjal Ban Siaga di Jalur Mudik)

Selain itu, Setyo juga meminta pemudik untuk waspada dengan barang bawaan yang diangkut di atas kap mobil.

Ia meminta pemudik memastikan bahwa barang-barangnya sudah terikat dengan kencang. Jika tidak, bungkusan tersebut bisa jatuh di jalan dan mengganggu pendaraan di belakangnya.

Kalaupun kendaraan di belakangnya mrnghindar, dikhawatirkan akan terjadi.kecelakaan lalu lintas.

"Sebenarnya ada tempat khusus ya, sehingga mungkin barang itu bisa diatur," kata Setyo.

Kompas TV Antisipasi Mudik, Bandara Banjarmasin Bangun Rest Area
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com