Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Ramadhan, Polisi Tangani 76 Kasus Pangan

Kompas.com - 14/06/2017, 08:39 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, Satuan Tugas Pangan terus bekerja memantau bahan pangan yang ada di pasaran.

Hal ini sebagai antisipasi adanya pidana terkait bahan pangan selama Ramadhan. Hingga saat ini, kata Ari, pihaknya sudah menangani sejumlah kasus terkait pangan.

"Ada 76 kasus bahan pokok yang sudah menjadi perkara yang sedang proses penyelidikan di seluruh Indonesia, dan langsung dilaksanakan oleh satgas pusat dan daerah itu gabungan semua polda melaksanakan kontrol pasar," ujar Ari di Bareskrim yang sementara berlokasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Selasa (13/7/2017).

Ari mengatakan, selama melakukan kontrol di masyarakat pihaknya juga dibantu oleh kementerian dan lembaga lain, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdangan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut Ari, kerja sama dengan pihak lain membantu pihaknya dalam bekerja. Misalnya, kerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kemendag selaku pihak yang mengeluarkan harga patokan bahan pangan, memudahkan polisi melalukan pemantauan dan merespons informasi dari masyarakat.

"Harga patokan ini memudahkan kami, aparat penegak hukum, untuk bisa mengawasi sinyal informasi yang masuk dari masyarakat," kata dia.

Menurut Ari, selama pemantauan itu pihaknya mengidentifikasi ada beberapa jenis bahan pokok yang kerap jadi obyek kecurangan. Di antaranya, minyak goreng, beras, dan bawang putih impor.

"Yang paling banyak terkena pidana ini jenis beras. Rata-rata dioplos jadi beras kualitas tidak baik, kemudian dicuci dan dicampur dengan yang baik, juga diganti pakai cover-nya beras beras mahal jadi hampir rata-rata di beras," kata Ari.

(Baca juga: Selain soal Harga, Ini Pesan Jokowi Terkait Pangan)

Kompas TV Bahan Pangan Ilegal di Pelabuhan Tanjung Perak Disita

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com