JAKARTA, KOMPAS.com - Saling sindir antara anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Fahri Hamzah terus memanaskan perseteruan yang terjadi pasca Fahri dipecat partai itu.
Terakhir, Fahri kembali melontarkan kritik pedasnya terhadap kepemimpinan Sohibul Iman yang telah memecatnya dari PKS.
Fahri yang baru mengunjungi konstituennya di daerah pemilihan (dapil) mengaku mendapatkan aspirasi dari masyarakat soal PKS, termasuk masa depan dirinya di partai berlambang padi dan bulan sabit kembar tersebut.
Fahri pun menilai pimpinan PKS saat ini tak bisa membawa partai itu lebih maju. Ia mencontohkan insiden dapil pada sidang paripurna yang dipimpinnya. Menurutnya, WO baru masuk akal dilakukan jika fraksi tak setuju terhadap suatu keputusan politik.
"Ini WO karena menganggap saya tidak legitimate. Bagaimana, orang sudah putusan pengadilan," tuturnya.
"Kalau konflik dengan saya tidak bisa diselesaikan gimana mau ngurus negara," kata Fahri.
"Ini kan engga dewasa. Enggak ada partai bisa menang dengan cara begini. Eksklusif, ngambekan, kaku. Bakal Innalillahi ini semua," sambung dia.
(Baca: Fahri Hamzah Anggap PKS Sulit Maju jika Tak Ganti Pimpinan)
Terkait usulan pergantian pimpinan tersebut, Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring mengatakan bahwa Fahri tak perlu ikut campur urusan partai karena sudah bukan anggota PKS.
Adapun mengenai gugatan Fahri yang dimenangkan PN Jaksel, saat ini masih dilawan PKS dengan upaya hukum banding yang belum berkekuatan hukum tetap.
Sehingga, putusan tersebut menurutnya tak bisa dijadikan alasan.
"Fahri enggak boleh ngomong begitu (ganti pimpinan). Dia kan bukan anggota PKS lagi, sudah dipecat. Jadi enggak usah ikut campur lagi lah urusan partai," kata Tifatul.
(Baca: Tifatul: Fahri Hamzah Sudah Dipecat, Tak Usah Ikut Campur Internal PKS)
"Urusan pengadilan, kita selesaikan di pengadilan. Jadi singkatnya banyak rumput di sekitar dahlia, enggak usah ribut ini cuma urusan dunia," sambung mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Hal senada diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera yang menegaskan bahwa Fahri berdasarkan aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai sudah bukan anggota PKS.
Terkait kritikan Fahri bahwa PKS di bawah kepemimpinan sekarang tak bisa lebih maju, Mardani mengatakan pihaknya menjawab kritik tak melalui kata-kata namun bukti.
"Kami menganggapnya semua boleh berkomentar. Kami akan buktikan, tidak dengan kata-kata tapi tindakan. Seperti (kemenangan) Pilkada DKI," ucap Anggota Komisi II DPR itu.