Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Bom Manchester

Kompas.com - 23/05/2017, 15:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia belum bisa memastikan apakah ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan bom di Manchester Arena, Manchester, Inggris.

"Untuk korban meninggal dunia, kami belum menerima adanya informasi mengenai korban WNI," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (23/5/2017).

Menlu Retno berharap, otoritas London sudah dapat mengirimkan informasi soal ada atau tidaknya WNI yang menjadi korban meninggal dunia pada Selasa sore.

(Baca: Simpatisan Teroris ISIS di Suriah "Rayakan" Serangan di Manchester)

"Mudah-mudahan, sore ini atau pagi waktu London ya kita sudah dapat update informasi dari Dubes kita di London," ujar Retno.

Kementerian Luar Negeri sekaligus menyebar imbauan bagi WNI yang berada di Inggris agar lebih berhati- hati jika berada di luar rumah.

Kemenlu juga sudah memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi sewaktu-waktu jika ada kejadian yang tidak diinginkan.

"Dan kami juga sudah melakukan kontak dengan warga negara Indonesia di sana melalui perkumpulan para mahasiswa. Kami memastikan semua hotline berfungsi dengan baik," ujar Retno.

Diberitakan, bom meledak di sekitar lokasi konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017).

Pihak kepolisan Kota Manchester yang dikutip kantor berita AFP, menyebutkan, jumlah korban kini telah mencapai 22 orang.

(Baca: Polisi: Pelaku Serangan di Manchester Beraksi Seorang Diri)

Sementara, BBC pun memberitakan korban luka bertambah dari semua 50 orang kini menjadi 59 orang.

Ledakan itu juga mengakibatkan stasiun kereta api Manchester Victoria yang tak jauh dari lokasi ledakan ditutup, dan semua jadwal kereta api dibatalkan.

Sejumlah saksi mata mengaku mendengar dua ledakan dari arah loket penjualan tiket di tempat itu.

Kompas TV Ledakan Terjadi di AKhir Konser Ariana Grande
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com