JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis reformasi 1998, Mohamad Syafi’ Ali alias Savic Ali mengatakan bahwa Komisioner Komnas HAM periode 2017-2022 harus diisi orang-orang yang punya latar belakang sebagai pembela HAM.
"Agar bisa menjadi institusi yang baik, memperjuangkan perlindungan HAM. Dia harus beranggotakan orang-orang yang memang ibaratnya dalam darahnya mengalir semangat menegakkan HAM," kata Savic kepada Kompas.com, Jumat (19/5/2017).
Kata Savic, tak cukup jika Komisioner Komnas HAM yang baru hanya diisi oleh orang-orang yang paham HAM dari literatur buku.
"Tidak cukup cuma paham akan HAM. Sekarang kan banyak orang pintar baca buku, dia bisa berargumen. Tapi bagaimana komitmen dia tentang perlindungan HAM itu yang dibutuhkan," ujar dia.
(Baca: Jadi Calon Komisioner, Haris Azhar Beberkan Ketidakprofesionalan Komnas HAM)
Karena itu, Savic berharap, tim panitia seleksi Komnas HAM benar-benar serius menyaring calon-calon Komisioner yang punya latar belakang sebagai pejuang HAM.
"Harus diisi dengan orang-orang yang punya track record dalam membela HAM. Harus benar-benar dilihat latar belakang orang tersebut selama beberapa tahun terakhir. Kalau ada yang memang tidak menunjukkan track record baik dalam HAM ya tak usah diloloskan," ucap Savic.
(Baca: Ini Tahapan Seleksi Calon Anggota Komnas HAM Periode 2017-2022)
Diketahui, sebanyak 60 calon anggota Komnas HAM telah mengikuti seleksi terbuka uji publik untuk mengisi komisioner lembaga tersebut periode 2017-2022 pada 17-18 Mei 2017 kemarin.
Usai uji publik itu, akan dilakukan penelusuran latar belakang para calon Komisioner Komnas HAM, dengan melibatkan tokoh masyarakat, Ormas dan LSM. Nantinya dipilih 28 orang untuk maju ke tahap selanjutnya.
Setelah itu, tahapan selanjutnya adalah uji psikotes dan wawancara akhir. Nantinya, akan dipilih lagi 14 orang dan diajukan ke DPR untuk disaring lagi menjadi 7 orang untuk disahkan.