Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembiayaan Saksi Pemilu Harus Ditanggung Parpol, Bukan Negara

Kompas.com - 04/05/2017, 10:09 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Konstitusi dan Demokrasi (KODE) Inisiatif Veri Junaidi menolak usulan agar biaya seluruh saksi dari partai politik pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden ditanggung negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ia tak sepakat dengan alasan usulan tersebut yaitu untuk meningkatkan pengawasan.

Alasannya, fungsi saksi sebagai pengawasan telah dijalankan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan jajarannya.

"Fungsi saksi itu kan pengawasan dan itu sudah dilembagakan dengan adanya Bawaslu, Panwaslu, bahkan di TPS juga ada pengawas TPS. Karena itu, pembiayaan saksi parpol harus tetap oleh parpol atau kandidat. Tak perlu dibiayai oleh negara lagi," kata Veri kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2017).

Menurut dia, penggelontoran dana untuk saksi pemilu merupakan pemborosan keuangan negara. 

"Itu kecenderungannya memang mubazir. Karena kan sudah ada pengawas yang dibiayai negara. Nanti malah akan tumpang tindih. Pengeluaran negara akan semakin banyak. Pemborosan menurut saya," ujar Veri.

(Baca: Pansus Pemilu: Saksi Pemilu Dibiayai Pemerintah agar Saling Mengawasi)

"Negara sudah membiayai pengawas TPS, harus juga membiayai saksi dari parpol. Apalagi dilihat dari nominalnya sangat tinggi. Uang sebesar itu dipakai sehari saja. Bukan malah sistem (pengawasan) yang dibangun," lanjut dia.

Ia berpendapat, DPR seharusnya memperkuat kelembagaan pengawas pemilu dan kewenangannya agar menjalankan fungsinya dengan efektif.

Akan tetapi, yang dilakukan DPR justru menghamburkan uang negara untuk mengurangi beban keuangan partai politik.

"Jadi bukan soal berapa banyak uang yang dikeluarkan. Tapi dampak sistem apa yang akan didapatkan. Selain mengawasi agar tidak ada kecurangan ya. Harusnya yang didorong DPR jika khawatir ada kecurangaan ya pengawas pemilu yang diperkuat," papar Veri.

Biayai saksi pemilu Rp 10 triliun

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada usulan dari DPR agar saksi saat pemilu dibiayai oleh APBN.

"Jadi masih akan dibahas biaya saksi pileg (pemilu legislatif) dan pilpres (pemilu presiden) itu dari mana. Kalau DPR ingin saksi dari APBN. Itu usulan Pansus (Panitia Khusus) RUU Pemilu, kami tak bisa sebutkan satu partai saja," kata Tjahjo saat ditemui di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (2/5/2017) lalu.

(Baca: DPR Ingin Negara Bayar Saksi Pemilu Rp 10 Triliun Sekali Pencoblosan)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com