Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Tidak Berubah, Hati-hati Kita Dijadikan Negara Pasar

Kompas.com - 26/04/2017, 15:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa dunia sudah berubah, dan semakin kompetitif.

"Kita masih berpikir mengurus pelabuhan, mengurus jalan tol. Mereka sudah ke mana-mana, berpikir masa depan yang fantastik," ujar Jokowi, dalam Musrenbang Nasional, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).

Jokowi mencontohkan, sektor electronic commerce. Perusahaan e-commerce asal Tiongkok Alibaba saja sudah meninggalkan pola lama.

Jack Ma, pemilik Alibaba, sudah merambah mekanisme pembayaran melalui 'Ali Pay'.

"Jadi masuk mal, enggak ditanya lagi mau bayar pakai kartu kredit atau mobile. Bayarnya pakai HP. HP-nya diminta, akun di perbankan kita langsung ditarik sesuai nilai belanja," ujar Jokowi.

"Inilah kecepatan perubahan yang harus kita ikuti. Ya kalau kita masih berkutat dengan rutinitas, kapan kita bisa berbicara mengenai Space-X, Tesla, Hyperloop, Ali Pay? Kapan kita mau ke sana?" lanjut dia.

Contoh lain, kata Jokowi, soal perkembangan dunia teknologi informasi.

Di tengah gencarnya Indonesia membangun fiber optik dari Sabang sampai Merauke, perhatian ahli-ahli teknologi dunia sudah beralih ke hal yang lebih baru.

"Kita baru urusan internet, eh sudah muncul mobile internet. Kita baru tahu sedikit-sedikit mobile internet, tiba-tiba sudah muncul artificial intelligent. Mesin cerdas yang bisa belajar sendiri," ujar Jokowi.

Sumber daya manusia di Indonesia, menurut Jokowi, harus mengikuti perkembangan zaman.

Jokowi menilai, sumber daya manusia di Indonesia, khususnya kaum muda, sudah beradaptasi dengan tekonologi secara baik.

Oleh sebab itu, seharusnya ada inovasi-inovasi agar Indonesia tidak hanya menjadi negara pasar.

"Kalau kita tidak berubah, hati-hati kita akan dijadikan pasar," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com