Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bicara Upaya Ambil Alih Tambang Asing...

Kompas.com - 22/04/2017, 18:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan sinyal akan mengambil alih aset-aset pertambangan di Indonesia yang masih dikuasai perusahaan asing.

Dalam pidatonya di acara Forum Ekonomi Umat yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017), Jokowi menceritakan soal beberapa aset tambang yang mulai diambil alih pemerintah dan swasta dalam negeri.

"Misalnya Blok Mahakam yang dulunya dimiliki Jepang, pada tahun lalu sudah 100 persen sudah diambil alih oleh pemerintah dan diberikan kepada Pertamina," ujar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, aset tambang yang diambil alih selanjutnya yakni Newmont. Namun, pengambilalihan tersebut bukan dilakukan oleh pemerintah, melainkan oleh pengusaha dalam negeri, yakni Arifin Panigoro.

Arifin sendiri hadir dalam Kongres Ekonomi Umat tersebut.

"Yang kedua Newmont, ini tambang emas terbesar yang ada di Nusa Tenggara," kata Jokowi.

Ini juga telah diambil alih oleh pengusaha yang pada siang hari ini juga hadir. Yang sebelumnya dimiliki oleh Australia, sudah dimiliki swasta kita, Pak Arifin Panigoro," ujar dia.

Mendengar pernyataan Jokowi itu, Arifin hanya tertawa sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Pak Arifin juga harus ngerti bahwa itu juga didukung oleh pemerintah," ujar Jokowi.

Lantas, bagaimana dengan aset pertambangan lain yang masih dikuasai perusahaan negara lain? Jokowi mengatakan, publik harus bersabar untuk mewujudkan hal tersebut.

"Nah ini satu-satu, jangan langsung diminta semuanya. Yang jelas ini patut kita syukuri," ujar Jokowi.

(Baca juga: Kasus Newmont Bisa Jadi Acuan untuk Selesaikan Kemelut Freeport)

Kompas TV Pemerintah Beri Freeport IUPK Selama 8 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com