Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Pendukung Ahok-Djarot Harap Masyarakat Memilih Tanpa Tekanan

Kompas.com - 18/04/2017, 17:20 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemilihan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta akan dilangsungkan besok, Rabu (19/4/2017). Partai politik pendukung pasangan calon petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) berharap agar masyarakat DKI Jakarta memilih tanpa dibebani tekanan apa pun.

"Saya yakin dan percaya suasana kebatinan kita, berangkatlah ke TPS dengan penuh percaya diri," ujar Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

"Tidak ada siapa pun yang berhak untuk menyatakan jangan pilih si A, apalagi mengintimidasi," kata dia.

Rapat konsolidasi itu diikuti seluruh petinggi parpol pendukung Ahok-Djarot. Mereka yang hadir di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PPP Djan Faridz dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Menurut Surya Paloh, siapa pun yang menang dan kalah, bukanlah persoalan besar. Hanya saja, kebebasan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan adalah hal penting yang harus dapat terjamin.

(Baca juga: Cegah Intimidasi dan Provokasi pada Putaran Kedua Pilkada DKI)

Pemerintah, imbuh dia, juga telah menjamin hal tersebut. Bahkan, aparat keamanan secara tegas telah mengingatkan kepada pihak mana pun untuk tidak mengganggu hak politik warga yang akan menyalurkan suaranya.

"Aparat keamanan memberikan konfirmasi tegas kepada kami, parpol pendukung pemerintahan ini. Tidak ada yang boleh macam-macam dan mengganggu hak politik warga," ujar Surya Paloh.

Ia mengakui pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta tidak hanya memakan banyak waktu dan tenaga, melainkan juga menyita perhatian dari berbagai kalangan.

Dibandingkan pelaksanaan pilkada serentak di 101 daerah lain yang dilangsungkan tahun ini, Pilkada DKI Jakarta mendapatkan porsi perhatian yang lebih besar.

(Baca juga: Kapolri: Malu Kalau Kampanye Kedepankan Primordialisme dan Intimidasi)

Surya menilai wajar bila perhatian besar diberikan di dalam proses kontestasi tersebut. Pasalnya, DKI Jakarta merupakan etalase sekaligus pintu masuk ke pemerintah pusat.

Untuk itu, ia bersyukur, meski terjadi sejumlah gesekan, namun semangat untuk menjaga keutuhan NKRI masih tetap terjaga.

Kompas TV Pilkada DKI Harus Bebas dari Intimidasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com