JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo meminta kepolisian, khususnya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul banyaknya teror dan ancaman yang mengarah pada institusi tersebut.
Salah satunya adalah kasus penembakan anggota Polri oleh terduga teroris di Tuban, Jawa Timur yang terjadi Sabtu kemarin.
Hal itu membuktikan bahwa serangan tak terduga oleh para terduga teroris bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
"Ancaman itu akan terus mengintai anggota Polri karena sejumlah kelompok teroris terus memendam amarah dan dendam kepada seluruh jajaran Polri," kata Bambang melalui keterangan tertulis, Minggu (9/4/2014).
Bambang menambahkan, pihaknya berharap agar serangan di Tuban tak meruntuhkan moral prajurit Polri yang sedang bertugas di mana pun.
(Baca juga: Pelaku Penyerangan di Tuban Tembaki Polisi dari dalam Mobil)
Ia pun mencontohkan kejadian teror di sejumlah negara yang juga dipicu oleh motif balas dendam. Misalnya beberapa waktu lalu, terjadi serangan teror dengan mobil di kota Stockholm, Swedia.
Sebelumnya, Inggris juga dikejutkan oleh serangan teroris di dekat gedung parlemen di Westminster. Ada juga ledakan bom di kota Parachinar, Pakistan, yang menewaskan 22 warga orang.
Di dalam negeri, Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri terus melakukan penangkapan terhadap terduga teroris dan memperkecil ruang gerak merak. Hal ini menimbulkan kemarahan dan dendam para terduga teroris.
"Cukup alasan bagi Kapolri untuk memerintahkan jajarannya meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan agar mampu merespons ancaman," ucap politisi Partai Golkar itu.
(Baca juga: Pistol Terduga Teroris Tuban Tak Meletus, Danramil Luput dari Maut)