Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips dari PT KAI bagi Warga yang Berburu Tiket Kereta Lebaran

Kompas.com - 25/03/2017, 22:19 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komersial dan IT PT Kereta Api Indonesia (KAI) Kuncoro Wibowo menyampaikan sejumlah tips bagi warga yang ingin mudik Lebaran menggunakan kereta api.

"Pertama jangan ngambil dari Jakarta tujuan awalnya, coba ambil dari Bandung," kata Kuncoro di Stasiun Gambir, Sabtu (25/3/2017).

Baca juga: Hari Ini Puncak Pembelian secara "Online", Tiket KA Ekonomi Langsung Ludes

Berdasarkan monitor dari KAI, tiket ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dari pemberangkatan Jakarta sangat cepat terjual. Namun untuk keberangkatan dari Bandung, Kuncoro mengatakan masih banyak sekali yang tersedia.

"Kedua, saya minta masyarakat cukup sabar karena tiket itu direbutkan banyak orang," kata Kuncoro.

Kuncoro mengibaratkan, tiket lebaran yang pertama dilepas sejak 17 Maret 2017 dini hari, seperti orang berebut permen dalam wadah.

Kuncoro mengatakan tentu tak semua orang berkesempatan mendapatkannya dalam usaha yang pertama. Namun masih ada celah lain untuk mendapatkannya.

"Yang terjatuh (gagal) bisa kita ambil," kata Kuncoro.

Tak semua orang menyelesaikan proses pembelian tiket online. Jika pemesanan di situs KAI maupun sarana lainnya berlangsung lebih dari tujuh menit, maka KAI akan membatalkan dan pemesan diminta mengulang lagi dari awal. Setelah itu, ada waktu tiga jam untuk membayar di ATM, yang menentukan apakah tiket dapat terpesan.

"Mungkin dia malas bayar ke ATM, atau akhirnya keluar lagi," kata Kuncoro.

Untuk itu, pemburu tiket diminta rajin-rajin memeriksa ketersediaan tiket. Banyak tiket yang akan terjual kembali lantaran pemesannya membatalkan.

Masyarakat juga disarankan untuk membeli tiket secara online di perangkatnya masing-masing melalui tiket.kereta-api.co.id atau 26 travel agen online yang tersedia.

"Kalau beli di stasiun itu juga sebenarnya online, jadi di rumah saja bisa," kata Kuncoro.

Baca juga: Tiket Lebaran Ludes, PT KAI Bantah karena Ada "Permainan"

Hingga Sabtu (25/3/2017), PT KAI telah menjual sekitar 228.000 tempat duduk dari 695.420 yang disediakan ke berbagai pelosok Jawa.

Kuncoro mengatakan akan ada kereta tambahan dengan kapasitas 4.608 tempat duduk per hari, jika diakumulasi sepanjang 22 hari mencapai 101.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com