Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Muhammadiyah Bentuk TIm Advokasi Petani Karawang 

Kompas.com - 22/03/2017, 21:23 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat menggelar rapat bersama di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/22/2017).

Rapat tersebut membahas penanganan, pendampingan, dan pembelaan (advokasi) terhadap sejumlah petani karawang dan keluarga yang sudah beberapa bulan terusir dari tempat tinggalnya.

Penggusuran itu setelah tanah yang jadi tempat tinggal para petani tersebut berstatus lahan sengketa.   

Adapun sejumlah lembaga masyarakat tersebut, yakni Majelis hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Lazismu, PP Pemuda Muhammadiyah, PP Nasyiatul Aisyiyah.

Lalu, DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Lembaga Bantuan Hukum, Dompet Dhuafa, Satgas Anak, dan Tim Pendamping Petani.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, sebanyak 220 petani karawang bersama 63 anak-anak mereka sebelumnya datang ke kantor PP Muhammadiyah untuk tinggal sementara.

Hal ini menimbulkan banyak simpati dari sejumlah lembaga masyarakat lainnya.

"Untuk merapikan kerja advokasi dan bantuan kemanusiaan terhadap petani-petani ini maka pimpinan pusat muhammadiyah mengorganisasi mereka supaya pola advokasi dan bantuan kepada para petani ini dapat dilakukan dengan baik dan benar, terkoordinasi," kata Dahnil.

Menurut Dahnil, nantinya akan dibentuk dua tim untuk menangani para petani itu. Tim dibagi menjadi tim kemanusiaan dan tim litigasi atau tim hukum.

Salah satu target dari tim ligasi hukum ini yakni mendorong pemerintah agar merealisasikan janjinya terkait redistribusi lahan bagi masyarakat petani yang tergusur.

"Kami berulang kali, bahkan saat bertemu pak presiden, saat itu presiden berjanji akan melakukan redistribusi lahan sebanyak 12,7 hektare sebagai salah satu kebijakan pro agraria. Kami berharap Presiden gunakan instrumen itu untuk tuntaskan masalah ini," kata Dahnil.

Dahnil mengatakan, tim bantuan kemanusiaan akan bekerja mendampingi mereka terkait kebutuhan primer, seperti tempat tinggal, makan sehari-hari, sekolah bagi anak-anak, dan hal-hal lain yang sifatnya perlu. 

Menurut Dahnil, sebenarnya keluarga petani itu tidak keberatan jika harus pindah dari tempat tinggalnya selama ini.

Namun jika harus berpindah, mereka ingin tempat tinggal disertai tanah untuk digarap. Dan lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal sebelumnya.

Dahnil berharap, ketegasan sikap Presiden Joko Widodo dalam menanggapi masalah ini.

Atau sedianya, Presiden menginstruksikan Pemerintah Kabupaten Karawang untuk bersikap aktif menyelesaikan permasalahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com