Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP PDI-P Sebut Pertemuan Jokowi dan SBY Cairkan Suasana

Kompas.com - 10/03/2017, 14:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira menyatakan partainya menyambut positif pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Kamis (9/3/2017).

"Pertemuan silaturahmi Pak SBY kepada Presiden Jokowi merupakan pertemuan silaturahmi yang penting untuk mencairkan berbagai kebekuan hubungan, miskomunikasi, dan mungkin kesalahpahaman yang selama ini ada," tutur Andreas melalui pesan singkat, Jumat (10/3/2017).

Ia berharap dari pertemuan tersebut akan terjalin komunikasi yang baik antara Jokowi dan SBY, selaku Presiden keenam RI maupun sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

(Baca: Ketika SBY Lebih Banyak Bicara daripada Jokowi...)

Selain itu, Andreas juga mengharapkan pertemuan Jokowi dan SBY juga semakin mendekatkan hubungan antara PDI-P selaku partai koalisi pemerintah dan Partai Demokrat yang saat ini memposisikan dirinya sebagai partai penengah.

"Selama ini hubungan kepartaian biasa saja. Mudah-mudahan ke depan menjadi lebih baik lagi," papar Andreas.

Menurut Andreas, kedatangan SBY ke Istana kemarin menunjukan niat yang kuat untuk mendukung pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla.

"Kelihatannya Partai Demokrat mendukung pemerintahan Jokowi. Terlihat dari pernyataan Pak SBY kemarin," lanjut dia.

Presiden Joko Widodo mengaku membahas banyak hal dalam pertemuan dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

(Baca: Yang Berbeda dari Pertemuan Jokowi dan SBY...)

Pertemuan digelar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3/2017) siang. Awalnya, Jokowi menyampaikan sudah berusaha mengatur pertemuan dengan SBY.

Namun, kata dia, padatnya kegiatan dirinya dan SBY membuat jadwal baru bisa digelar Kamis.

"Kita janjian dan ketemu," ucap Jokowi.

Ketika ditanya apa isi pembicaraan tadi, Jokowi mengaku membahas banyak hal.

"Berkaitan dengan politik nasional, ekonomi nasional, diskusi banyak hal," ucap Jokowi.

Kompas TV Memaknai Pertemuan SBY dan Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com