BOGOR, KOMPAS — Hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi memasuki babak penting. Hal ini ditandai dengan kunjungan balasan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud selama sembilan hari di Tanah Air. Pada pertemuan bilateral, Rabu (1/3), ditandatangani 11 butir kerja sama berbagai sektor.
Kesepakatan kerja sama itu meliputi peningkatan pimpinan sidang komisi bersama, pendanaan proyek pembangunan, kerja sama di bidang usaha kecil menengah, bidang kebudayaan, kesehatan, perhubungan, keagamaan, riset dan teknologi, kelautan dan perikanan, perdagangan, dan penanganan kejahatan.
”Arab Saudi merupakan salah satu mitra terpenting di Timur Tengah, baik dari segi hubungan antarmasyarakat maupun dari segi ekonomi dan politik,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pertemuan bilateral di Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3).
Kedatangan Raja Salman ke Indonesia—dalam rangkaian tur Asia yang juga meliputi Malaysia, Brunei, China, Jepang, Maladewa, dan Jordania—merupakan kunjungan balasan atas lawatan Presiden ke Arab Saudi, September 2015.
Terkait dengan perlindungan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, Presiden Joko Widodo berharap Pemerintah Arab Saudi dapat melindungi dan mengayomi semua warga negara Indonesia di sana, termasuk para TKI.
Presiden menilai kunjungan Raja Salman merupakan kunjungan yang sangat bersejarah. Karena itu, pemerintah menyambut secara khusus kunjungan kenegaraan Raja Salman.
Ini kunjungan pertama Raja Arab Saudi setelah kunjungan Raja Faisal bin Abdulaziz al-Saud, 47 tahun silam.
Namun, rencana penyambutan Raja Salman dan rombongan di Istana Bogor tak berjalan sesuai rencana. Hujan deras saat perjalanan rombongan Raja Arab Saudi dari Halim Perdanakusuma hingga tangga Istana Kepresidenan Bogor menyebabkan sejumlah acara urung dilaksanakan.
Sejumlah acara yang telah diagendakan, seperti menanam pohon di sekitar Istana Bogor, dibatalkan. Agenda jalan-jalan di sekitar Kebun Raya Bogor dekat Istana Kepresidenan diganti dengan berkeliling menggunakan rangkaian mobil.
Hujan terus mengguyur hingga acara kunjungan Raja Salman, penyambutan dan pertemuan bilateral, diselesaikan. Presiden sempat ikut memayungi Raja Salman saat mengantarnya naik ke mobil menuju Jakarta.
Kunjungan ini, kata Presiden, menjadi titik tolak bagi peningkatan hubungan kedua negara. Sudah selayaknya hubungan RI-Arab Saudi ditingkatkan karena kedua negara dipersatukan oleh persaudaraan dan hubungan yang saling menguntungkan.
Presiden meyakini Indonesia dapat menjadi mitra strategis Arab Saudi dalam upaya mencapai Visi 2030.
Akses kemudahan
Retno mengatakan, setelah kesepakatan kerja sama ini, kedua kepala negara akan menindaklanjutinya dengan mengirim para menteri untuk menggelar pertemuan lebih lanjut.
Salah satu butir kesepakatan kemarin mengenai pembiayaan proyek 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 13,3 triliun). Kesepakatan ini ditandatangani perwakilan Wakil Direktur Saudi Fund for Development dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.