Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Kelas Ekonomi MXGP 2017 Laris

Kompas.com - 02/03/2017, 16:01 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com -Dua hari menjelang pelaksanaan lomba, penjualan tiket kejuaraan dunia motokros MXGP 2017 telah mencapai 85 persen. Bahkan, sejumlah gerai penjualan seperti di Gedung Bangka Pos, tidak lagi melayani pembeli karena tiket habis.

“Tiket sudah terjual 85 persen dari 50.000 tiket yang kami sediakan,” kata anggota panitia Sriwijaya MXGP 2017, Sherly Astura, kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2017).

Animo masyarakat untuk menonton MXGP pada 4-5 Maret 2017 di GOR Sahabudin Pangkal Pinang, terbilang tinggi. Gerai-gerai penjualan tiket silih berganti didatangi calon penonton sejak sepekan terakhir. Banyak di antaranya kecewa lantaran tiket tak lagi tersisa.

“Mau cari ke mana lagi, Pak, yang kelas ekonomi?” ujar Jefri, penonton asal Pangkal Pinang, saat mengunjungi gerai penjualan di Gedung Bangka Pos.

Calon penonton lainnya, Toni, mengaku kecewa karena tiket kelas ekonomi habis. Ia bersama tiga orang rekannya tidak memesan secara online, dan memilih langsung datang ke tempat penjualan.

“Tiket untuk masuk saja sudah cukup,” ujar dia.

Mereka yang tidak lagi kebagian tiket akhirnya diarahkan ke kantor Sriwijaya Air di Jalan Koba. Sebagai tim sponsor, Sriwijaya Air menyediakan semua kelas tiket yang disediakan panitia.

Harga tiket termurah untuk festival satu hari Rp 110.000. Sementara untuk fasilitas tribune selama tiga hari, tiket dijual Rp 700.000. Khusus VIP dengan fasilitas Paddock Pass, VIP Balcony, dan makan siang pada Sabtu dan Minggu dibanderol Rp 3,5 juta.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Efendi, mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat untuk menonton MXGP 2017. Panitia diminta saling berkoordinasi agar kegiatan berjalan aman dan lancar.

“Kami berharap ini menjadi citra positif bagi ekonomi dan pariwisata di Bangka Belitung,” kata Rustam.

         

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com