Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2017, 14:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karpet merah sepanjang puluhan meter disiapkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Karpet tersebut digelar sepanjang jalur yang akan dilewati oleh Sang Raja di Gedung Nusantara Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Pantauan Kompas.com, karpet digelar mulai dari titik tempat Raja Salman turun mobil hingga ke tempat duduk Raja di panggung ruang sidang. Karpet tersebut tergelar rapi namun pada H-1 kedatangan Raja ditutupi dengan plastik agar kebersihannya tetap terjaga.

Karpet merah tersebut melapisi jalur-jalur landai yang juga disiapkan secara khusus. Hal ini disiapkan lantaran Raja Salman diketahui memiliki masalah kesehatan pada lututnya yang membuat kakinya tidak bisa terlalu banyak menekuk.

"Yang pasti kami buat begini hanya untuk kenyamanan raja," kata Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal DPR RI Damayanti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

(Baca: Jokowi Jadi "Host" Pertemuan Raja Salman dan Ormas Islam)

Jalur landai tersebut dibuat khusus menggunakan papan. Terbentang dari titik tempat Raja Salman turun mobil, dari lift hingga ke ruang sidang, bahkan juga dibuat untuk Raja Salman naik ke panggung.

Nantinya, Raja akan membawakan pidato sekitar 10 menit sambil duduk di kursi yang telah disiapkan.

Wangi bunga memenuhi lobi Gedung Nusantara Paripurna untuk menyambut kedatangan Raja dan rombongannya.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Berbagai jenis bunga-bungaan digunakan untum mendekorasi Gedung Nusantara Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, dalam ramgka persiapan kedatangan Raja Salman, Kamis (2/3/2017).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah jenis bunga disematkan untuk mempercantik dekorasi lobi. Mulai dari bunga Casablanca Lily, Rotensia, Mawar Anturium, Anggrek, Baby Breath, hingga tanaman Kadaka dan Pakis.

Untuk bunga Casablanca Lily dan Mawar saja, masing-masing sedikitnya berjumlah 10.000 tangkai. Bunga-bunga tersebut terlihat memenuhi lobi gedung. Bahkan menghiasi lift yang nantinya akan digunakan Raja untuk naik ke ruang sidang paripurna.

Rupanya, Raja Salman diketahui menyenangi warna putih. Sehingga dekorasi berwarna putih kerap kali mendominasi pada setiap kunjungannya di sejumlah titik.

(Baca: Ini Kegiatan Raja Salman di Istana Bogor)

Damayanti tak mengetahui persis dana yang dihabiskan untuk persiapan penyambutan Raja karena Sekretariat Jenderal DPR masih menghitung biaya yang digunakan. Namun, biaya tersebut diambil dari biaya penyambutan tamu yang sudah dianggarkan untuk DPR setiap tahunnya.

DPR juga hanya menyediakan air putih untuk Raja dan rombongan karena mereka diperkirakan hanya berada di DPR selama sekitar 30 menit.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com