Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wiranto, Sejumlah Ulama Bahas Penegakan Hukum

Kompas.com - 21/02/2017, 16:59 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menggelar pertemuan dengan sejumlah ulama di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017).

Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut antara lain dihadiri pengasuh Pesantren Tebuireng sekaligus tokoh ulama Nahdlatul Ulama, Salahuddin Wahid, dan Wakil Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Didin Hafiduddin.

Saat ditemui usai pertemuan, Didin mengaku banyak hal yang dibicarakan para ulama dengan Wiranto, mulai dari persoalan kebangsaan, penegakan hukum, keadilan, hingga dugaan praktik kriminalisasi yang dialami sejumlah ulama.

"Tadi hanya membicarakan hal biasa. Masalah yang sudah lama, seperti persoalan penegakan hukum, keadilan, soal kriminalisasi ulama," ujar Didin.

(baca: Polri Tegaskan Tak Ada Kriminalisasi Ulama)

Menurut Didin, Wiranto memberikan respons yang sangat baik dan berjanji akan menyampaikan hasil pembicaraan tersebut ke Presiden Joko Widodo.

Dia berharap pertemuan yang rencananya akan dilakukan oleh para ulama dengan Presiden Jokowi tidak membuat pengotak-ngotakan di kalangan ulama.

"Beliau (Wiranto) sangat responsif. Menyambut dan akan disampaikan oleh beliau kepada Presiden Jokowi. Kita berharap pertemuan dengan Presiden itu semua ulama, jangan terkotak-kotak," ucap Didin.

Didin menuturkan, pertemuan tersebut hanya menjadi langkah awal dari pertemuan pihak pemerintah dengan para ulama yang jumlahnya lebih banyak.

Hal tersebut digagas sebagai wadah bertukar pikiran antara pemerintah dan ulama.

Isu kriminalisasi ulama menjadi salah satu tuntutan massa aksi 212 di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa pagi.

Selain itu, mereka juga meminta MPR/DPR melayangkan surat kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait penonaktifan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI karena menjadi terdakwa kasus dugaan penistaan agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com