JAKARTA, KOMPASA.com — Presiden Joko Widodo mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi paling tinggi dalam tiga tahun terakhir ini.
Dalam jangka waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi NTB lebih tinggi dari nasional. Namun, Jokowi menyoroti masih banyaknya penduduk miskin di provinsi tersebut.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas mengenai pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi NTB.
"Momentum pertumbuhan yang tinggi ini harus terus dijaga dan harus kita tingkatkan lagi dan harus juga terus diperhatikan aspek pemerataan ekonomi, khususnya dalam meningkatkan pendapatan warga maupun menurunkan angka kemiskinan di NTB," kata Jokowi.
Data yang dimiliki Jokowi, pendapatan per kapita masyarakat NTB saat ini Rp 23,74 juta per tahun atau setengah dari rata-rata nasional.
Begitu juga dengan penduduk miskin yang menurun dari waktu ke waktu, tetapi masih di atas angka nasional.
"Untuk itu, saya minta kepada seluruh kementerian dan gubernur untuk memperhatikan beberapa hal," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Pertama, Jokowi meminta sektor pertanian dengan menggerakkan perekonomian daerah di NTB harus terus ditingkatkan sehingga NTB bisa menjadi salah satu daerah penghasil utama beras di Indonesia.
Jokowi juga meminta pembangunan infrastruktur pertanian seperti bendungan, waduk, dan saluran irigasi terus dilanjutkan dan dipersiapkan, termasuk penyiapan sarana dan prasarana pertanian.
Di sektor pertambangan, Jokowi meminta agar sektor ini tetap terus berkontribusi pada penciptaan nilai tambah di daerah, bukan hanya pada penyerapan tenaga kerja, melainkan juga adalah menggerakkan multiplayer effect baik untuk pengguna industri turunannya maupun menggerakkan ekonomi di sekitar yang terus bertambah.
"Jangan lupa perhatikan aspek kelestarian lingkungan," ucap Jokowi.
Terakhir, berkaitan dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di Mandalika.
Jokowi meminta agar diselesaikan hambatan yang terjadi di proyek pembangunan infrastruktur penunjang di kawasan Mandalika.
Jokowi meyakini kesiapan infrastruktur, termasuk pengembangan Bandara Internasional Lombok, pembangunan infrastruktur air bersih dan listrik, akan berdampak pada kecepatan pengembangan KEK Mandalika.
"Saya meminta agar potensi wisata di kawasan Mandalika ini betul-betul memperhatikan dampaknya bagi ekonomi rakyat, terutama sektor UMKM," ucap Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.