Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Tinjau Banjir Bandang dan Longsor di Bitung

Kompas.com - 13/02/2017, 16:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang dan tanah longosr di Kelurahan Pandurusa, Kecamatan Air Tembaga, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

“Saya hadir di sini mewakili pemerintah untuk memberikan bantuan. Mungkin jumlahnya belum seperti yang diharapkan tetapi inilah bentuk simpati kami kepada masyarakat yang sedang terkena musibah," ujar Puan sebagaimana dikutip dalam siaran pers.

Puan meninjau SD Katolik Santo Andreas, Kelurahan Tandurusa, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan jajarannya. Setibanya di sana, mereka disambut oleh Walikota Bitung Max J Lomban.

Puan meminta masyarakat setempat tidak kembali dulu ke rumah masing-masing karena situasi belum aman. Meski sekolah diliburkan, ia meminta agar proses belajar mengajar tetap berlangsung.

(Baca: Longsor di Kota Bitung, Seorang Tewas)

"Yang penting keamanan diri dan keluarga dulu demi untuk menghindari kalau sewaktu-waktu ada banjir susulan," kata Puan.

Puan memastikan bantuan alat berat segera dikerahkan untuk membantu mengatasi dampak banjir dan longsor. Di samping itu, bantuan makanan juga akan tercukupi.

Ia kemudian menyerahkan bantuan antara lain 500 kasur, 1.000 selimut, 10 unit genset, 10 buah tiang air, 15 sekop pasir, beras dan ikat kaleng seberat satu ton, serta dana untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebesar Rp 200 juta.

Dalam laporannya, Max menyampaikan bahwa korban hilang sebenarnya bukan karena korban banjir bandang, namun karena melaut dan belum juga pulang hingga kini.

”Korban banjir bandang hanya dua yang luka berat dan sedang kami tangani,” kata Max.

Menurut data terakhir BPBD Sulut, bencana tersebut menghancurkan 1.132 rumah dan longsor sebanyak 30 rumah, sementara 4.622 jiwa kini mengungsi. Sejumlah korban luka berat kini tengah ditangani di rumah sakit terdekat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, satu orang tewas dalam peristiwa itu berinisial LB (10).

Setelah penanganan darurat, tim akan melakukan pendataan mengenai kerugian materil akibat bencana tersebut.

"Lokasi kejadian sulit untuk diakses dan sinyal selular tidak baik," kata Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com