Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Pakai Lahan Negara untuk Bangun Rumah bagi MBR

Kompas.com - 13/02/2017, 15:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menggunakan lahan milik negara di perkotaan untuk membantu merealisasikan program kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Langkah itu diambil sebagai solusi atas tingginya harga lahan di kawasan perkotaan.

"Sehingga harga Rp 144 juta itu terkadang tidak masuk," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (13/2/2017).

Salah satu lahan yang akan digunakan, kata dia, yaitu lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berada di kawasan perkotaan. Nantinya, lahan-lahan tersebut akan difungsikan sebagai bank tanah.

"KAI kan punya banyak tanah-tanah itu. Kan bisa dipakai untuk membuat rumah. Karena tidak mungkin di kota untuk rumah tapak, kan harus rumah susun," kata dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan bahwa PT KAI telah mengidentifikasi di mana saja lahan yang nantinya dapat digunakan sebagai lokasi untuk pembangunannya.

Selain itu, ia menyebutkan, hal yang sama juga telah dilakukan Kementerian BUMN dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kalau kota-kota yang lebih kecil, Menteri Kehutanan juga sudah identifikasi terutama lahan Perhutani. Atau BUMN yang lain, misalnya BUMN apa yang sudah tidak jalan, misalnya, perkebunan tapi dia dekat dengan kota (lokasinya)," ujarnya.

Anggaran Rp 19 Triliun

Untuk membantu penyediaan rumah bagi MBR, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 19 triliun pada tahun ini yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Anggaran tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya sekitar Rp 12 triliun.

Basuki menjelaskan, dari Rp 19 triliun anggaran yang digunakan, sebesar Rp 9,7 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan fisik rumah. Sementara, sisanya akan digunakan untuk subsidi bunga.

"Jadi nanti 90 persen impelementasinya ada di BTN ini," kata Basuki.

Kompas TV Rumah Murah untuk Semua - Big Bang Show
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com