Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun "Nation Branding" Indonesia, Ini Poin yang Ditekankan Jokowi

Kompas.com - 03/02/2017, 16:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, sejumlah negara habis-habisan dalam membangun nation branding-nya.

Dengan itu, negara-negara ingin meningkatkan daya saing di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata.

Indonesia, lanjut Jokowi, juga harus mati-matian membangun brand power di mata internasional.

"Untuk itu, saya ingin menekankan, pertama, kita perlu mengetahui lebih dalam lagi apa saja kekuatan dan kelemahan kita dalam brand power. Apa saja persepsi positif dan negatif tentang kita," ujar Jokowi dalam rapat terbatas membahas nation branding di Kantor Presiden, Jumat (3/2/2017).

(Baca juga: Jokowi: "Nation Branding" Indonesia Masih Lemah)

Kedua, kementerian dan lembaga tidak boleh berjalan sendiri-sendiri dalam membangun citra Indonesia.

Sebab, Jokowi melihat kementerian dan lembaga di Indonesia belum kompak dalam mengusung citra di mata dunia.

"Misalnya Kementerian Perdagangan mengangkat tagline 'Remarkable Indonesia'. Kementerian Pariwisata mengusung 'Wonderful Indonesia'. BKPM juga punya tema sendiri," ujar Jokowi.

Ketiga, kementerian dan lembaga perlu mengkonsolidasikan lebih baik lagi jika turut serta dalam promosi dan pameran di luar negeri. Dengan itu, promosi Indonesia diharapkan lebih masif, lebih terintegrasi dan memberikan dampak kongkret bagi peningkatan citra Indonesia.

Terakhir, Jokowi mengingatkan bahwa membentuk nation branding bukan sebatas membuat logo dan tagline. Jokowi menekankan juga pada perbaikan di pelayanan publik dan infrastruktur.

"Nation branding itu reputasi positif yang memang betul-betul ditemukan dan dirasakan saat orang-orang datang ke negara kita. Artinya kita perlu bekerja lebih fokus," ujar Jokowi.

Kompas TV 5,2 Juta Turis Asing Datang ke Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com