JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berharap peringatan hari lahir ke-91 Nahdlatul Ulama (NU) memberikan jawaban atas berbagai persoalan nasional.
Salah satunya yang berkaitan dengan adanya pihak tertentu yang mempertentangkan Pancasila dan kebinekaan Indonesia.
"Melalui NU-lah kita bisa melihat proses akulturasi budaya sehingga agama hadir penuh kesejukan dan menyentuh berbagai aspek kehidupan sosial kemasyarakatan," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1/2017).
Hasto mengatakan, tema harlah NU kali ini juga sesuai dengan kondisi sosiologis masyarakat Indonesia yang memegang teguh budaya. Karena itu, ia menilai tema budaya sebagai infrastruktur penguatan agama sangat tepat.
"Bahwa Islam bisa berkembang dengan rukun, damai, dan juga bisa secara luas diterima masyarakat karena pendekatan budaya lokal sebagai pemahaman keagamaan," tulis Hasto.
Ia menyatakan, PDI-P mengapresiasi seluruh upaya NU yang menampilkan sifat moderatnya dengan wataknya yang penuh toleransi dan saling menghormati kepada sesama makhluk Tuhan di muka bumi.
Sejarah pun mencatat peran NU di dalam membela kemerdekaan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari Resolusi Jihad yang kini diperingati sebagai Hari Santri.
Dari semangat itulah mengalirlah wajah Islam yang membangun peradaban, yakni Islam rahmatan lil alamin.
"Selamat kepada NU atas Harlah yang ke-91," kata Hasto.