Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Layanan Publik di Semua Polda dan Polres Pakai Sistem "Online"

Kompas.com - 17/01/2017, 21:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri menargetkan mulai tahun depan, pelayanan publik semua polres di Indonesia tersentuh sistem online.

"Kami targetkan 2017 ini. Namun, kalau belum tuntas, ya 2018 saja," ujar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Pelayanan publik yang tersentuh sistem online ada pada proses pembuatan dan perpanjangan SIM dan STNK serta pembuatan BPKB dan SKCK.

Tito mengatakan, satu-satunya kendala implementasi sistem online pada pelayanan publik di kepolisian adalah banyaknya satuan wilayah di Indonesia.

"Jumlah polres cukup banyak, ada 455 polres. Sistem online kita harus masuk ke semua itu," ujar Tito.

Tito mengatakan, meski demikian, sebenarnya sudah ada polres yang mulai menggunakan sistem online pada pelayanan publiknya. Namun, penerapannya masih butuh perbaikan di sana-sini.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, di tingkat polda saja sebenarnya baru 18 dari 34 polda yang menggunakan sistem online.

Oleh sebab itu, percepatan penggunaan sistem online mesti dilakukan segera. "Pembayaran melalui bank ini harus terus didorong supaya menjadi budaya baru," ujar Wiranto.

Jika semua polda dan polres di Indonesia menggunakan sistem online, maka masyarakat sendiri yang mendapatkan keuntungan.

"Masyarakat yang mengurus SIM, STNK, BPKB, atau SKCK tidak perlu lagi kembali ke daerahnya. Mereka bisa mengurusnya secara cepat di daerah domisili," ujar Wiranto.

Kompas TV Apa Saja Kenaikan Biaya Mengurus STNK?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com