Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Lalu Lintas "Brexit" Masih Normal, Menhub Minta Polisi Siaga

Kompas.com - 23/12/2016, 22:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertigaan pintu keluar tol Brebes Timur alias "Brebes Exit" atau "Brexit" hingga Jumat (23/12/2016) malam pukul 21.30 WIB masih terpantau ramai lancar.

Namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau, agar seluruh petugas lapangan tetap siaga. Sehingga kepadatan kendaraan yang mendadak muncul bisa segera terurai.

"Alhamdulillah sampai saat ini lalin (lalu lintas) masih relatif normal, belum padat. Namun kami tetap waspada," kata Budi di pertigaan Brexit, Brebes, Jumat (23/12/2016) malam.

Budi Karya mengatakan, dia telah mengingatkan Kapolres Brebes bahwa ada kemungkinan arus lalu-lintas kembali ramai setelah dini hari.

"Mulai dari Jakarta pukul 8 atau 10 malam, sampai sini pukul 4 pagi. Jadi, bapak-bapak jangan tidur dulu ya," tutur Budi, sambil bercanda.

Ia pun mengapresiasi kinerja Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, yang telah menyiapkan banyak skenario dan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan meski belum terjadi.

Jika situasi lalu lintas hingga besok terpantau ramai lancar, Budi mengatakan Kementerian Perhubungan berencana memperbolehkan truk besar melintas di tol Cipali.

"Kita lihat sampai besok pagi. Kalau besok pagi ternyata lancar dan sudah koordinasi dengan Korlantas, dan besok pukul 10 pagi tak ada kepadatan, akan dicabut larangannya. Mudah-mudahan seperti ini terus," ujar Budi.

Kompas TV Antrean Kendaraan Sudah Terjadi di Pintu Gerbang Palimanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com