JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masjid dapat berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dengan pertumbuhan itu, diharapkan zakat yang disalurkan masyarakat pun semakin besar.
Hal itu diungkapkan Wapres saat membuka Rapat Kerja Nasional II Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Istana Wapres, Senin (5/12/2016).
Kalla menuturkan, selama ini para ustaz dan ulama kerap lantang menyuarakan agar umat islam senantiasa menunaikan kewajiban zakatnya.
“Tapi (mereka) lupa yang (tidak kalah) penting (yaitu) memperbanyak penghasilan. Karena hanya orang tinggi penghasilan, zakatnya tinggi. Kalau orang rendah penghasilan, zakatnya rendah,” ujarnya.
(Baca: Wapres: DMI Jangan Hanya Jadi Organisasi dari Muktamar ke Muktamar)
Ia menambahkan, sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia, Indonesia belum dapat dibanggakan di sektor ekonomi.
“(Sekarang) apanya yang mau dikumpulkan kalau tidak ada duitnya. Akhirnya, penerima zakatnya yang paling banyak,” ujarnya.
“Saya gambarkan, minta maaf, secara sederhana saja, daftar orang terkaya di Indonesia dari dulu cuma satu yang punya masjid. Cuma satu. Jadi ini perlu ditingkatkan membangun masjid yang kaya-kaya supaya zakatnya banyak,” lanjut dia.
Ketua Umum DMI itu berharap, agar para ulama dan ustaz dapat bersinergi dengan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.