Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Catat 27 Orang Tewas di Lubang Tambang Batubara Kaltim

Kompas.com - 21/11/2016, 17:40 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menemukan sejumlah pelanggaran HAM dari terbukanya lubang bekas galian tambang batubara di Kalimantan Timur.

Dari hasil pemantauan Komnas HAM sejak 2011, sebanyak 27 orang meninggal dunia akibat lubang tersebut yang dibiarkan terbuka.

"Hingga Juni 2016, lubang bekas tambang batubara telah menelan 25 korban jiwa. Saat buku ini dicetak, dua orang lagi meninggal dunia," kata Komisioner Komnas HAM Siti Nurlaila di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Siti menjelaskan, dari total korban, 24 anak-anak dan dua orang dewasa meninggal akibat tenggelam di lubang bekas tambang. Satu orang anak meninggal akibat terbakar sisa timbunan batu bara di tiga wilayah.

Sebaran korban terbanyak berada di Kota Samarinda yaitu 15 orang, Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak delapan orang, dan satu orang di Kabupaten Penajam Utara, Kalimantan Timur.

"Terjadi pelanggaran HAM atas hak hidup, hak atas kesehatan, hak lingkungan yang sehat, hak memperoleh keadilan, hak rasa aman yang diatur dalam UU 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia," ucap Siti.

Menurut Siti, perusahaan tidak melengkapi lubang galian tambang dengan tanda atau batas pengaman.

Keadaan tersebut, kata dia, terjadi pada lubang tambang yang aktif maupun yang sudah ditinggalkan.

Siti menjelaskan, obral Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kaltim mengakibatkan lokasi pertambangan dekat dengan kawasan padat permukiman.

Total luas tambang di Kaltim 7,2 hektare dari 12,7 juta hektare dari daratan Kaltim. Jumlah itu belum diakumulasikan dengan izin usaha di luar pertambangan seperti perkebunan sawit.

"Tambang dekat sekali, aturannya minimal 500 meter dari permukiman. Berbagai peraturan perundang-undangan dilanggar oleh perusahaan dan negara tidak berdaya. Komnas berharap pemerintah menegur perusahaan yang melakukan pembiaran lubang tambang," ujar Siti.

Kompas TV 2 Pekerja Tambang Emas Tewas Diduga Hirup Asap Sianida
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com