Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-4 Korban Tenggelam LCT Sumber Bahagia Belum Ditemukan

Kompas.com - 06/11/2016, 11:36 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Hingga hari ke-4 upaya pencarian korban tenggelamnya kapal LCT Sumber Bahagia Jaya di perairan Pulau Birah Birahan, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur belum membuahkan hasil.

Pada operasi pencarian hari ini Tim Sar dari Basarnas Kutai Timur berencana akan melakukan upaya penyelaman untuk memastikan dua korban bernama Yandistra Makatulung (31) dan Yudi yang berprofesi sebagai pengawas dari PT Karya Agung Sukses tidak terjebak di dalam bangka kapal LCT Sumber Bahagia jaya.

“Penyelaman dilakukan untuk memastikan apakah korban terperangkap di dalam kapal atau tidak,” ujar Kepala Basarnas Balikpapan Mujiono melalui Kasie Operasi Octavianto, Minggu (06/11/2016).

Penyelaman rencananya akan dilakukan oleh dua tim penyelam yang terdiri dari dua orang penyelam dari masing masing tim. Adapun penyelam berasal dari Tim Diver Sar pol Air dan tim penyelam dari Basarnas.

Rencananya kedua tim akan bergantian untuk menyusisir seluruh ruangan yang ada di dalam Kapal LCT Sumber Bahagia Jaya yang dalam keadan terbalik.

“Ada dua tim yang akan bergantian nantinya menyisir setiap ruangan di kapal LCT,” imbuh Ovtavianto.

Meski dilakukan upaya penyelaman, namun upaya pencarian dengan menggunakan perahu disekitar lokasi kejadian tetap akan dilakukan. Radius pencarian akan diperluas hingga 10 sampai 15 nautical mil dari lokasi kejadian perkara.

“Pencarian dilaut akan dilakukan dari unsur perusahaan dan masyarakat, didampingi personil Basarnas Pos SAR Kutim akan tetap menyisir perairan selat Makassar,” ujar Octavianto.

Sebelumnya diberitakan sebuah kapaL LCT Sumber Bahagia Jaya yang bermuatan 13 unit alat berat terbalik dan tenggelam di perairan Pulau Birah Birahan Kecamatan Sandaran Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, Rabu (02/11/2016) sekitar pukul 02.00 WITA.

Kapal tersebut rencananya akan berlayar dari Pelabuhan Kelapis Malinau menuju pelabuhan Samarinda dengan membawa peralatan berat, namun saat berada di perairan Birah Birahan kapal tersebut di hantam hujan deras yang disertai ombak dan angin kencang.

Dari 13 penumpang, sembilan penumpang tercatat selamat setelah ditolong oleh Kapal MV Feace Ark, sementara dua orang masing masing bernama Yandistra Makatulung (31) dan Yudi yang berprofesi sebagai pengawas dari PT Karya Agung Sukses hingga saat ini belum diketahui nasibnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

Nasional
Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Nasional
BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

Nasional
DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

Nasional
Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Nasional
Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Nasional
Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Nasional
BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

Nasional
Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Nasional
Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Nasional
Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Nasional
Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Nasional
MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com