Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Terus Dorong Kemajuan Industri Pertahanan Dalam Negeri

Kompas.com - 02/11/2016, 22:30 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa perkembangan industri pertahanan dan keamanan Indonesia saat ini tidak kalah dengan negara-negara lain.

Menurut Kalla, Indonesia memiliki sumber daya yang mumpuni untuk mengembangkan teknologi pertahanan.

Hal tersebut dia katakan usai meresmikan pameran Indo Defence 2016 expo & forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

"Teknologi itu kan selalu berkembang. Kita mampu untuk mengembangkan teknologi pertahanan dalam negeri," ujar Kalla.

Kalla pun menegaskan bahwa selama ini pemerintah terus mendukung kemajuan industri pertahanan dalam negeri.

Meski demikian, dia mengakui bahwa saat ini belanja alutsista (alat utama sistem pertahanan) tidak sebesar yang diharapkan, karena ekonomi dunia sedang melemah.

"Pemerintah betul-betul berpihak pada industri pertahanan dalam negeri," kata Kalla.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa ajang Indo Defence 2016 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung industri pertahanan dalam negeri.

Dia menilai Indo Defence 2016 merupakan ajang untuk menjalin kerja sama atau transfer of technology antara peserta maupun antarnegara di bidang teknologi pertahanan keamanan.

Sebab pada pameran tahun ini, selain diikuti oleh industri berskala global dari berbagai negara juga diikuti oleh industri pertahanan berskala menengah dan kecil.

"Saya berharap pameran ini memberikan kesempatan bagi terjalinnya kerjasama antara para peserta dan antarnegara yang saling mengukuhkan satu sama lain," ujar Ryamizard.

Pameran industri pertahanan bertaraf internasional yang diselenggarakan pada 2-5 November 2016 tersebut, mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Achieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.

Indo Defence 2016 Expo & Forum pertama kali diadakan pada 2004 sebagai ajang promosi bagi produsen peralatan sektor pertahanan dan keamanan internasional.

Tahun ini tercatat sebanyak 844 peserta dari 45 negara yang akan ikut dalam pameran dua tahunan tersebut.

Seluruh peserta berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada Indo Defence 2014 yang diikuti oleh 673 peserta.

"Pada Indo Defence sebelumnya peserta pameran berjumlah 673 exhibitors. Pada Indo Defence tahun ini peserta pameran berjumlah 844 exhibitors, mengalami kenaikan kurang lebih 20 persen," kata Ryamizard.

Instansi pemerintah juga ikut ambil bagian, antara lain Badan Keamanan Laut (Bakamla), Badan SAR Nasional, BPPT, LIPI, LAPAN, TNI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com