JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 34 proyek pembangkit listrik mangkrak selama delapan tahun terakhir. Pengerjaan proyek tidak bisa dilanjutkan.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan, dari 34 proyek tersebut, 12 proyek tidak akan dilanjutkan pengerjaannya.
"Dari 34, ada 12 kami terminasi, kami berhentikan, karena sebagian belum jalan. Sebagian tidak layak dilanjutkan," kata Sofyan, seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Rapat tersebut membahas mengenai perkembangan pembangunan proyek listrik 3000 Megawatt.
Selain Dirut PLN, hadir juga sejumlah menteri terkait.
Sofyan menambahkan, ada 12 proyek lainnya dianggap masih memiliki potensi. Akhirnya, proyek tersebut dilanjutkan.
"Investornya sudah mau melanjutkan tidak ada masalah asal clear semua," kata dia.
Nasib 10 proyek lainnya masih dalam pembahasan. Ia menyebut Laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk pengambilan keputusan.
"Antara kami, BPKP, Kejaksaan sedang melakukan cut off atau berhitung ulang lebih detil. Jadi mungkin bulan depan kita akan tentukan," ucap Sofyan.
Saat membuka ratas, Jokowi sempat mengancam akan melaporkan proyek yang mangkrak ke KPK.
Jokowi menilai mangkraknya proyek tersebut sudah membuat kerugian besar bagi negara.
"Kalau saya lihat di lapangan satu dua kemarin, kelihatannya juga banyak yang tidak bisa diteruskan karena memang sudah hancur, sudah karatan. Tinggal kepastian, kalau ini memang tidak bisa diteruskan ya sudah, nanti saya bawa ke KPK," ucap Jokowi.
Jokowi pun mengingatkan seluruh jajaran yang terkait dengan pembangunan proyek listrik 35.000 Megawatt untuk berhati-hati.' Jangan sampai ada proyek yang mangkrak seperti sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.