Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Apa yang Ditakutkan dari Siaga Satu, Dua, Tiga?

Kompas.com - 31/10/2016, 17:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai, status Siaga I Polri dalam rangka Pilkada serentak 2017 sebagai hal yang tidak perlu dikhawatirkan.

Pelaksanaan Siaga I tersebut berlaku mulai Jumat (28/10/2016) sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Kalau siaga itu kan orang bersiap-siap menghadapi segala macam kemungkinan. Saya kira bagus-bagus saja. Apa yang ditakutkan dari siaga satu, dua tiga? Itu kan kayak orang banjir saja, banjir ketinggian sekian, siaga tiga, siaga dua," kata Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Pada 4 November 2016, rencananya akan diadakan unjuk rasa yang digelar beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk menuntut proses hukum terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyitir ayat di kitab suci Al Quran.

Terkait rencana unjuk rasa, menurut dia, tak perlu ada yang dikhawatirkan.

(Baca: Kapolri Sebut Penetapan Status Siaga I Inisiatif Brimob Polri)

Fadli menilai, mereka yang ingin berunjuk rasa adalah pihak yang ingin menegakkan hukum dengan tuntutan yang wajar.

Unjuk rasa atau demonstrasi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari demokrasi.

"Indonesia sebagai negara demokrasi sudah biasa demo di depan Istana. Kalau zaman 1998 dulu ada demo baru sesuatu yang luar biasa. Sekarang biasa saja," kata Politisi Partai Gerindra itu.

Oleh karena itu, ia meminta agar penegak hukum memproses hukum Ahok dengan seadil-adilnya.

"Jadi tidak ada alasan mau demo-demo lagi," sambungnya.

(Baca: Ini Penjelasan Mabes Polri Soal Pemberitahuan Siaga I Brimob)

Pasukan Brimob di seluruh Indonesia diminta siap menerapkan status siaga I untuk mengantisipasi gangguan keamanan dalam pemilihan kepala daerah serentak 2017.

Polri menyatakan, pengamanan di 101 wilayah yang menggelar Pilkada serentak memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Sementara personel polisi di tiap daerah terbatas.

Kompas TV Menjaga Kampanye Damai Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com