JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pemerintah mengembangkan sektor pariwisata, diakui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, banyak mendapat sorotan investor.
Bahkan, tidak sedikit investor yang ingin menanamkan modal untuk mengembangkan sektor ini.
"Sekarang ini kami jadi punya masalah, karena dipacu oleh investor. Seperti Danau Toba, sekarang ini dikejar oleh lima pengusaha yang ingin memulai kapan kerja," kata Luhut usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jumat (21/10/2016).
Luhut pun meminta agar para investor dapat bersabar. Sebab, pemerintah kini tengah menyiapkan masterplan pengembangan Danau Toba.
Pemerintah menargetkan pertengahan 2017 masterplan itu rampung. Selain itu, ia menambahkan, pemerintah juga perlu menyiapkan infrastruktur pendukung guna memudahkan investor bekerja.
Seluruh infrastruktur itu haruslah terintegrasi satu sama lain, mulai dari bandara, resor, hingga jalan penghubung.
"Kami harapkan (pengembangan Danau Toba) selesai 2019, kuartal dua dan tiga," ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengakui, sektor pariwisata memang memiliki magnet tersendiri bagi investor.
Ia mencontohkan, ketika investor menanamkan modalnya untuk mengembangkan Bali 20 tahun lalu, saat ini nilai investasi mereka sudah berkembang berlipat-lipat.
"Jadi sekarang harus dilihat kita bikin Bali baru. Investor bisa punya peluang dan kesempatan untuk masuk di awal. Nanti, apresaiasi nilai atau kenaikan harga dari investasi ini akan sangat menarik," ucapnya.