Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Penegak Hukum Berkomitmen Tindak Oknum yang Lindungi Importir Nakal

Kompas.com - 18/10/2016, 19:06 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan lembaga penegak hukum yang terlibat dalam sektor impor sepakat untuk menindak oknum di lembaganya yang diketahui melindungi importir nakal.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menanggapi kajian KPK yang menemukan adanya praktik pungli dan beking oleh aparat penegak hukum.

"Tadi sudah komitmen aparat penegak hukum, jika ada pihaknya yang bermain, mereka siap melakukan penindakan," ujar Alex dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Selasa (18/10/2016).

Menurut Alex, pemantauan KPK di Pelabuhan Tanjung Priok menemukan adanya oknum Bea Cukai dan aparat penegak hukum yang membeking atau melindungi pengusaha nakal.

Menurut Alex, Bea Cukai sering mengalami kesulitan saat menindak pengusaha nakal yang di belakangnya ada aparat penegak hukum.

"Maka kami panggil Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan," kata Alex.

"Kami juga undang TNI, Polri dan Jaksa, supaya ke depan kami mampu menyamakan persepsi yang selama ini salah, kami minta dukungan penegak hukum," ujarnya.

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Badaruddin mengatakan, hasil kajian KPK sama dengan apa yang ditemukan pengawas internal Kemenkeu.

Namun, selama ini Inspektorat Kemenkeu kesulitan untuk mengawasi sektor eksternal kementerian.

Dengan adanya pemaparan KPK dan komitmen penegak hukum untuk membantu Ditjen Bea Cukai, diharapkan berbagai permasalahan terkait penyelundupan komoditas dapat diselesaikan dengan baik.

Kompas TV Inilah Solusi untuk Berantas Pungutan Liar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com