Menjadi seorang pemimpin merupakan sebuah amanah. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika seseorang dapat menjadi pemimpin yang jauh dari korupsi.
Selain menghukum para koruptor, sebenarnya korupsi dapat dicegah dari segi pendidikan dan agama. Untuk itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat nur Wahid mengapresiasi dengan baik Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang berinisiasi mendirikan madrasah anti korupsi, pada Kamis (13/10/2016).
Dengan adanya madrasah tersebut, diharapkan mampu menyegarkan pihak-pihak yang selama ini berkecimpung menangani kejahatan korupsi, tetapi malah menjadi tumpul karena terlalu sering menangani kasus korupsi.
Pada pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wakil Ketua MPR tersebut, Hidayat juga berpesan agar pihak yang berwenang dalam penindakan korupsi harus selalu dipantau.
"Hukum juga perlu dikawal agar mereka senantiasa mampu menciptakan keadilan. Bukan malah lesu karena terlalu banyak menangani kejahatan, termasuk korupsi,” kata Hidayat.
Delegasi PP Pemuda Muhammadiyah yang dipimpin Bendara umum Abdul Rahman Syahputra Batubara bertemu Hidayat bertujuan mengundang beliau untuk hadir dalam acara Pra Tanwir Pemuda Muhammadiyah.
Hidayat pun dengan senang hati menyatakan kesediaannya untuk hadir sekaligus menjadi pembicara dalam acara tersebut. Acara yang akan digelar pada akhir November mendatang tersebut akan mengangkat tema ‘Etika dan Komunikasi Kepemimpinan Nasional’.
Menurut Hidayat, tema tersebut sangat bagus dan tepat dengan era sekarang. “Sewajarnya semua pemimpin memiliki etika, seperti yang ditunjukkan para pemimpin masa lalu. Mereka berdiskusi dan berdebat ,tetapi tetap dalam koridor bahasa yang santun. Tidak kasar, apalagi sampai mengeluarkan isi kebun binatang,” ujar Hidayat menambahkan. (Adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.