Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Keterangan Istri Irman Gusman soal Pemindahan Uang ke Plastik

Kompas.com - 11/10/2016, 17:42 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Istri mantan Ketua DPD Irman Gusman, Liestyana Rizal Gusman, diperiksa selama tujuh jam di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Selama di hadapan penyidik KPK, Liestyana mengaku dikonfirmasi terkait kejadian pada saat petugas KPK melakukan operasi tangkap tangan di kediamannya.

"Soal uang itu ditanyakan kepada saya karena Pak Irman tidak tahu apa yang diberikan," ujar Liestyana seusai diperiksa di Gedung KPK.

Awalnya, menurut Liestyana, petugas KPK yang mendatangi kediamannya meminta agar bungkusan berisi uang tersebut diserahkan.

Mendengar permintaan tersebut, Irman memerintahkan istrinya untuk mengambil bungkusan yang telah dipindahkan ke ruangan atas.

Setelah menemukan bungkusan tersebut, Liestyana membukanya dan melihat bahwa bungkusan tersebut berisi sejumlah uang.

"Memang saya buka bungkusnya, lalu saya lihat benar uang, dan itu kan bungkusnya robek berantakan, uangnya pada berjatuhan," kata Liestyana.

Setelah itu, karena terburu-buru dan merasa panik saat Irman diancam untuk diborgol, menurut Liestyana, dia mengambil plastik dan membungkus kembali uang tersebut.

Selanjutnya, uang tersebut diserahkan kepada petugas KPK. (Baca: KPK Sita Rp 100 Juta dari Kamar Irman Gusman)

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif memastikan bahwa uang yang ditemukan penyidik KPK di kamar rumah dinas Ketua DPD RI Irman Gusman telah diketahui sebelumnya oleh pemilik rumah, yakni Irman.

Sebab, saat ditemukan oleh penyidik KPK, pembungkus yang digunakan untuk menyimpan uang telah berganti.

Menurut Syarif, saat terjadi penyerahan, bungkusan berisi uang tersebut diletakkan oleh istri Irman ke dalam kamar tidur.

Bungkusan tersebut awalnya terbungkus rapi, tetapi saat ditemukan oleh penyidik KPK, uangnya sudah berada di dalam kantong plastik putih.

"Jadi, pasti sudah diketahui bahwa bungkusan yang diterima adalah uang. Di samping itu, penyidik KPK pasti sudah memiliki info matang sebelum bergerak ke rumah IG," ujar Syarif melalui pesan singkat, Minggu (18/9/2016).

(Baca juga: KPK Pastikan Irman Gusman Tahu Bungkusan Berisi Uang)

Kompas TV KPK Periksa Irman Gusman soal Kuota Gula Bulog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com