Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Menlu soal Peran Penting Media Sosial untuk Kelancaran Diplomasi

Kompas.com - 08/10/2016, 11:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan pentingnya dunia digital pada era globalisasi untuk menunjang pekerjaan, termasuk pekerjaan diplomat.

Terlebih lagi, pekerjaan para diplomat menuntut komunikasi dengan diplomat di negara lain, pihak kedutaan, dan pemerintah negara lain.

Menurut Retno, media sosial sangat membantu pekerjaannya untuk mendapatkan informasi yang cepat mengenai kondisi bilateral.

"Tidak mungkin pada era saat ini kita tidak menggunakan kekuatan luar biasa sosmed (media sosial) dalam jalankan tugas kita sebagai diplomat," ujar Retno dalam sambutannya dalam acara Kompasianival di Gedung Smesco, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

(Baca juga: Menlu Retno Akan "Berbagi Nasionalisme" di Kompasianival 2016)

Retno mengutip perkataan Tom Fletcher dalam bukunya, Naked Diplomacy, bahwa para diplomat harus menyesuaikan cara bekerja mereka dengan era digital yang revolusioner.

Ia mengatakan, disebutkan juga bahwa banyak kekeliruan yang kita temui di media sosial.

"Tetapi, the biggest mistake bila kita tidak ikut dalam media sosial dalam melakukan diplomasi. Jadi kita harus join sekaligus melakukan diplomasi kita," kata Retno. 

Jika mengandalkan cara lama untuk melaporkan kejadian di suatu negara, maka butuh waktu dua hari hingga informasi itu sampai ke pihak yang dituju.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berbicara dalam acara Kompasianival 2016 di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Sabtu, (8/10/2016).
Saat itu, kata Retno, informasi yang disampaikan sudah tak sesuai lagi dengan informasi terkini.

Isu yang ada akan bergulir lebih luas karena informasi resmi dari otoritas berwenang tak kunjung dipublikasikan.

Lain halnya jika informasi itu disampaikan lewat layanan pesan seperti WhatsApp atau email, maka akan lebih cepat diterima dan dilakukan tindak lanjutnya.

"Jadi report yang diberikan diplomat Indonesia sifatnya really exactly real time. Analisa bisa langsung dilakukan," kata dia.

Retno mengambil contoh soal adanya informasi bahwa polisi Indonesia yang sedang mengemban misi UN di Haiti hilang kontak pasca-terpaan badai.

Ia langsung mengontak kedutaan setempat untuk mendapatkan kebenaran informasi tersebut melalui WhatsApp.

(Baca juga: Menlu Retno Sebut Indonesia Miliki Syarat Utama Sebagai Anggota Tidak Tetap DK-PBB)

Akhirnya, diketahui bahwa polisi-polisi Indonesia di sana sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.

Retno langsung menghubungi juru bicaranya untuk menyebarkan informasi soal kondisi belasan polisi itu kepada media.

Kepastian informasi tersebut bisa didapatkan dalam waktu singkat dan membuat masyarakat tak perlu berlama-lama merasa khawatir.

"Ini bagian dari cara kerja kita dalam era digital. Intinya kecepatan," kata Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com