Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memasuki Oktober, Titik Panas di Indonesia Berkurang

Kompas.com - 06/10/2016, 22:21 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah titik panas (hotspot) di Indonesia semakin menurun memasuki Oktober 2016.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah titik panas per 6 Oktober 2016 sebanyak 108 titik.

Jumlah tersebut berkurang hampir setengah dari total titik panas hari sebelumnya yang berjumlah 228 titik.

"Kalau jumlah hotspot turun terus. Hari ini cuma ada 108 titik panas. Pada 5 Oktober 2016 ada 228 titik," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Menurut Sutopo, menurunnya titik panas disebabkan Indonesia telah melewati masa kritis kemarau yang berlangsung rentang Agustus hingga September. Sedangkan, saat ini Indonesia tengah memasuki musim penghujan.

"Karena masa kritisnya sudah selesai. Masa kritisnya memang Agustus sampai September," kata Sutopo.

Kendati demikian, dia tak memungkiri jika titik api di Indonesia belum bisa nihil.

Hingga saat ini saja, kata Sutopo, masih terdapat titik api di tiga wilayah Indonesia, yakni Sumatera Utara, Riau, dan Nusa Tenggara Timur.

"Hingga saat ini masih ada tiga wilayah yang terdapat titik api. Tapi tidak berbahaya, kecuali di Sumatera Utara," ucap Sutopo.

Menurut Sutopo, kebakaran hebat yang masih terjadi saat ini hanya berada di Sumatera Utara.

Kebakaran terdeteksi di dua kabupaten, yakni Toba Samosir dan Padang Lawas Utara.

Pada Kabupaten Toba Samosir, kebakaran terjadi di hutan konversi PT. Toba Pulp Lestari Dolok Sioga Desa Simare, Kecamatan Borbor dan hutan masyarakat Lumban Rang, Kecamatan Lumban Julu.

Sedangkan pada Kabupaten Padang Lawas Utara, kebakaran hutan terjadi di Desa Paran Nangka, Sialang, Aek Bargot dan Pamuttaran di Kecamatan Padang Bolak Julu serta Desa Padang Bujur Baru dan Janji Manahan di Kecamatan Batang Onang.

(Baca: BNPB Kaji Aturan Penggunaan Drone Lintas Institusi dalam Penanggulangan Bencana)

Adapun luasan di Kabupaten Toba Samosir hingga saat ini belum dapat diprediksi. Sedangkan, Luasan kebakaran di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara mencapai 450 hektar.

"Kebakaran ini dikhawatirkan terus meluas," tutur Sutopo.

Sutopo mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengatasi kebakaran tersebut dengan mengerahkan tim darat.

Selain itu, BNPB juga akan mengerahkan helikopter untuk melakukan pengeboman air di wilayah terbakar Sumatera Utara.

"Itu daerah gunung. Daerah perbukitan yang sulit dijangkau. BPBD Sumut telah mengirimkan laporan kepada BNPB dan meminta helikopter yang digunakan untuk waterbombing," kata Sutopo.

Kompas TV 2 Perusahaan Jadi Tersangka Kebakaran Hutan Riau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com